Jumat, 21 Mei 2010

Aman Mengolah Tanaman Herbal

Herbal tersedia dalam bentuk segar dan kering. Bagian tanaman yang digunakan beragam, mulai dari akar, rimpang, batang, daun, bunga, hingga buah. Agar sari pati dan kandungan senyawa yang berkhasiat di dalam tanaman bisa dimanfaatkan, bagian tumbuhan obat ini harus diolah terlebih dahulu.

Ada beberapa teknik mengolah tanaman obat, yaitu dengan cara merebus, menyeduh, dan membuatnya sebagai serbuk. Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah & Cara Racik, terbitan Trubus, disebutkan ketika merebus bahan herbal, pemakaian wadah penting untuk diperhatikan. Wadah dari besi dan alumunium tidak disarankan karena racun yang dikeluarkan bahan tersebut bisa mencemari ramuan yang sedang dibuat.

Alat untuk merebus yang dianjurkan adalah yang anti karat, tanah liat, kaca, atau email. Cara pengolahan kedua adalah dengan cara menyeduh, yakni herba dicampur dengan air panas tanpa proses pemasakan. Ini biasanya digunakan untuk konsumsi herba asal bunga, contohnya rosella dan daun segar.

Sementara itu untuk alasan kepraktisan, herbal bisa diolah menjadi bentuk serbuk. Serbuk bisa dibuat dari murni tanaman tunggal atau campuran dari beberapa jenis herbal.

Menurut pakar naturopati Dr.Amarullah Siregar, pada dasarnya pemanfaatan herbal bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. "Boleh dilalap mentah, dijus, direbus, atau dibuat sup. Untuk mengurangi rasa pahit, bisa ditambah madu atau gula merah," paparnya.

Merebus adalah cara pemakaian herbal yang paling mudah. Menurut Amarullah, bila bertujuan untuk menjaga kesehatan, rebusan sederhana boleh dikonsumsi dengan catatan tidak adanya riwayat penyakit tertentu.

"Racikan herbal sederhana tidak cukup lagi kalau sudah ada kelemhan dalam tubuh, baik karena faktor genetik atau memang mengidap penyakit tertentu," paparnya. Agar memberikan manfaat optimal, herbal yang dikonsumsi sebaiknya sudah dalam bentuk ekstrak serta sudah terukur dosisnya.

Salah memilih cara olahan bisa menyebabkan tanaman herbal tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan khasiatnya tidak terasa. Karena itu, sebaiknya Anda mempelajari dengan cermat khasiat dan efek samping dari suatu herbal. Bila perlu, konsultasikan kepada ahlinya.

8 Cara Jadi 'Workaholic' yang Sehat

Pecandu kerja alias workaholic memang tak sehat. Mungkin Anda jadi jauh dengan keluarga gara-gara lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja. Namun, di zaman sekarang, jika tak bekerja lebih keras, mungkin sulit untuk bertahan di tengah kompetisi globalisasi.

Begini cara menjadi pecandu kerja yang sehat:

1. Luangkan Waktu untuk Olahraga
Punya jadwal teratur untuk olahraga dapat menjaga suasana hati di kantor saat sedang memanas. Olahraga tak hanya menjaga bentuk tubuh tetap indah, tetapi juga meringankan ketegangan di otot dan merilekskan pikiran. Usahakan bangun lebih pagi untuk lari di mesin treadmill sambil menonton berita pagi.

2. Bikin Spa di Kantor
Memang penting untuk tetap rileks sepanjang hari. Pijat adalah cara terbaik untuk mengenyahkan ketegangan di tubuh. Jika sulit untuk keluar kantor, cobalah mesin kursi pijat yang banyak ditawarkan di mal. Beli satu dan letakkan di kantor. Duduklah dan biarkan mesin bekerja ketika stres dan ketegangan sudah tak tertahankan lagi.

3. Pilih Minuman Hangat
Para pecandu kerja tahu bahwa kafein dapat membuat mereka tahan kerja lama. Supaya lebih nikmat, sajian kopi sebaiknya selalu hangat. Sekarang sudah dijual cangkir kopi yang disambungkan ke USB di komputer untuk menjaga minuman tetap hangat.

4. Utamakan Keluarga
Menurut para psikolog, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja merupakan dasar untuk tetap sehat. Coba hitung berapa jam sehari Anda habiskan di kantor setiap pekan. Dari perhitungan itu, Anda akan mendapatkan gambaran realistis betapa tak seimbangnya hidup Anda. Jangan lewatkan peristiwa-peristiwa penting dalam keluarga seperti ulang tahun pasangan dan anak-anak, juga ulang tahun perkawinan.

5. Miliki Hobi
Percayalah, hobi itu bukan hanya milik kaum pensiunan. Hobi merupakan hal terbaik yang bikin pecandu kerja berhenti memikirkan pekerjaan.

6. Tinggalkan Pekerjaan di Kantor
Berada di tengah keluarga tak ada artinya jika Anda masih memegang PDA untuk menjawab e-mail soal pekerjaan dan tak henti-hentinya memberikan instruksi lewat telepon genggam. Buat peraturan ketat yang bikin Anda meninggalkan semua tetek bengek pekerjaan di kantor. Jika perlu, Anda tinggal 15 menit lebih lama untuk menjawab semua e-mail yang masuk. Keluarga akan berterima kasih akan perhatian Anda untuk mereka.

7. Tidur Cukup
Tidur cukup akan membantu Anda tetap efisien meskipun harus bekerja hingga larut malam. Sebaliknya, tidur siang selama 20 hingga 30 menit dapat menjaga Anda berada di puncak terus. Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur siang singkat merupakan cara mendapatkan energi kembali tanpa kesulitan tidur di malam hari.

8. Pilah-pilih Pekerjaan
Bikin daftar tugas yang ingin Anda kerjakan seharian. Pastikan untuk memprioritaskan tugas-tugas dan terus membenahinya. Buat batas untuk jumlah tugas yang dilakukan seharian dan terus patuhi itu. Coba untuk mengatakan “tidak” ketika ditawari mengerjakan satu proyek tambahan, khususnya ketika Anda tak mau proyek yang lain jadi hancur berantakan.

sumber: kompas

Sukun bagi Pembuluh Darah

Sukun sudah lama dikenal di tengah masyarakat Indonesia. Buahnya biasa digoreng dibuat keripik, atau direbus sebagai makanan kecil. Namun, ternyata tanaman yang tumbuh di sekitar kita tersebut mempunyai khasiat ampuh bagi kesehatan, terutama bagi jantung dan pembuluh darah.

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tjandrawati M Ozef, dan rekan-rekannya telah mengadakan serangkaian penelitian mengenai khasiat daun sukun. Hasil penelitian itu disampaikan Tjandrawati dalam sebuah seminar di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

Penyakit jantung dan pembuluh darah kian menjadi permasalahan besar seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Pola diet tinggi lemak hewani kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan buruk merokok menjadi beberapa faktor risiko pemicu gangguan jantung dan pembuluh darah.

Melihat kecenderungan tersebut, para peneliti LIPI menapis 42 tanaman yang dianggap berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular. Pilihan meneliti lebih dalam jauh kepada sukun.

Seluruh bagian tanaman sukun mengandung senyawa flavonoid. Sejumlah turunan flavon telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari bagian akar dan ranting tumbuhan tersebut sebelumnya. ”Tanaman itu mempunyai flavonoid yang khas,” ujarnya.

Sukun (Artocarpus altilis) termasuk dalam famili Moraceae alias keluarga Mulberry atau lebih sering dikenal sebagai bread fruit.

Tanaman tersebut tumbuh pada daerah tropis, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Tjandrawati mengungkapkan, masyarakat Indonesia secara tradisional menggunakan daun sukun untuk pengobatan penyakit hati, inflamasi, jantung, ginjal, sakit gigi, dan gatal-gatal.

Masyarakat Taiwan secara tradisional menggunakan akar dan batangnya bagi pengobatan penyakit hati dan hipertensi. ”Masyarakat menggunakan sukun untuk pengobatan dengan merebus daunnya, tetapi masih kurang diketahui kandungan khusus yang bermanfaat besar, bagaimana cara penggunaannya, dan dosisnya,” ujarnya.

Berangkat dari pengalaman empiris masyarakat tersebut, Tjandrawati tertarik meneliti lebih dalam mengenai potensi daun sukun. Melalui penelitian panjang sejak tahun 2004, tanaman sukun berhasil dibuktikan khasiatnya. Dalam penelitian itu, daun sukun dibuat menjadi ekstrak. Komponen hasil ekstraksi dengan etanol, yakni tiga senyawa flavonoid dan Beta-sitoserol tersebut yang kemudian diteliti khasiatnya.

Studi khasiat terhadap daun sukun meliputi agregasi platelet (penggumpalan trombosit), viskositas darah (kekentalan darah) dan iskemia akut (kurangnya aliran darah pada jantung).

Studi itu juga mencakup atherosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang mencakup akumulasi lipid (lemak) pada aorta, dan kolesterol darah.

Uji khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo (dalam tubuh hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan hasil sangat baik.

Studi in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas darah, dan melindungi melindungi jantung dari iskemia yang akut.

Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.

Sukun juga mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta. ”Tidak terjadi penimbunan lemak,” ujar Tjandrawati.

Daya racun

Dalam penelitian itu diuji pula daya racun dari ekstrak daun sukun tersebut. Kabar baiknya, uji toksisitas subkronis yang dilakukan selama 90 hari pada tikus putih galur Sprague Dawley menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etil asetat daun sukun dengan dosis bervariasi, yakni dosis uji 83,33 mg/kg berat badan per hari, 166,65 mg/kg berat badan per hari, dan 333,35 mg/kg berat badan per hari tidak memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati ataupun profil darah.

Uji toksisitas akut pada mencit ICR jantan dan betina menggunakan dosis tinggi total flavonoid 4,5 g/kg berat badan dan Beta-sitoserol 2,5 g/kg berat badan tidak menunjukkan penurunan berat badan, bahkan berat badan cenderung naik. Observasi terhadap perilaku hewan uji selama eksperimen seperti bagaimana hewan uji berjalan, makan, minum serta dan kecerahan mata dan bulu juga tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan.

Tjandrawati mengatakan, dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis tinggi total flavonoid dan Beta-sitoserol pada mencit ICR tidak menunjukkan efek toksik ada hewan uji.

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Sugeng Broto mengatakan, prospek dari formula yang dikerjakan oleh LIPI tersebut sangat besar lantaran nantinya dapat diproduksi sebagai obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

Kini, LIPI aktif meneliti sejumlah tanaman yang dipandang berkhasiat. Jika ingin dikembangkan menjadi fitofarmaka, masih dibutuhkan uji klinis. Ekstrak flavonoid dan Beta-sitoserol dari daun sukun itu sendiri kini telah dipatenkan.

Sukun bagi Pembuluh Darah

Sukun sudah lama dikenal di tengah masyarakat Indonesia. Buahnya biasa digoreng dibuat keripik, atau direbus sebagai makanan kecil. Namun, ternyata tanaman yang tumbuh di sekitar kita tersebut mempunyai khasiat ampuh bagi kesehatan, terutama bagi jantung dan pembuluh darah.

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tjandrawati M Ozef, dan rekan-rekannya telah mengadakan serangkaian penelitian mengenai khasiat daun sukun. Hasil penelitian itu disampaikan Tjandrawati dalam sebuah seminar di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

Penyakit jantung dan pembuluh darah kian menjadi permasalahan besar seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Pola diet tinggi lemak hewani kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan buruk merokok menjadi beberapa faktor risiko pemicu gangguan jantung dan pembuluh darah.

Melihat kecenderungan tersebut, para peneliti LIPI menapis 42 tanaman yang dianggap berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular. Pilihan meneliti lebih dalam jauh kepada sukun.

Seluruh bagian tanaman sukun mengandung senyawa flavonoid. Sejumlah turunan flavon telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari bagian akar dan ranting tumbuhan tersebut sebelumnya. ”Tanaman itu mempunyai flavonoid yang khas,” ujarnya.

Sukun (Artocarpus altilis) termasuk dalam famili Moraceae alias keluarga Mulberry atau lebih sering dikenal sebagai bread fruit.

Tanaman tersebut tumbuh pada daerah tropis, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Tjandrawati mengungkapkan, masyarakat Indonesia secara tradisional menggunakan daun sukun untuk pengobatan penyakit hati, inflamasi, jantung, ginjal, sakit gigi, dan gatal-gatal.

Masyarakat Taiwan secara tradisional menggunakan akar dan batangnya bagi pengobatan penyakit hati dan hipertensi. ”Masyarakat menggunakan sukun untuk pengobatan dengan merebus daunnya, tetapi masih kurang diketahui kandungan khusus yang bermanfaat besar, bagaimana cara penggunaannya, dan dosisnya,” ujarnya.

Berangkat dari pengalaman empiris masyarakat tersebut, Tjandrawati tertarik meneliti lebih dalam mengenai potensi daun sukun. Melalui penelitian panjang sejak tahun 2004, tanaman sukun berhasil dibuktikan khasiatnya. Dalam penelitian itu, daun sukun dibuat menjadi ekstrak. Komponen hasil ekstraksi dengan etanol, yakni tiga senyawa flavonoid dan Beta-sitoserol tersebut yang kemudian diteliti khasiatnya.

Studi khasiat terhadap daun sukun meliputi agregasi platelet (penggumpalan trombosit), viskositas darah (kekentalan darah) dan iskemia akut (kurangnya aliran darah pada jantung).

Studi itu juga mencakup atherosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah akibat penumpukan lemak) yang mencakup akumulasi lipid (lemak) pada aorta, dan kolesterol darah.

Uji khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo (dalam tubuh hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan hasil sangat baik.

Studi in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas darah, dan melindungi melindungi jantung dari iskemia yang akut.

Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.

Sukun juga mampu menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta. ”Tidak terjadi penimbunan lemak,” ujar Tjandrawati.

Daya racun

Dalam penelitian itu diuji pula daya racun dari ekstrak daun sukun tersebut. Kabar baiknya, uji toksisitas subkronis yang dilakukan selama 90 hari pada tikus putih galur Sprague Dawley menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etil asetat daun sukun dengan dosis bervariasi, yakni dosis uji 83,33 mg/kg berat badan per hari, 166,65 mg/kg berat badan per hari, dan 333,35 mg/kg berat badan per hari tidak memengaruhi fungsi jantung, ginjal, hati ataupun profil darah.

Uji toksisitas akut pada mencit ICR jantan dan betina menggunakan dosis tinggi total flavonoid 4,5 g/kg berat badan dan Beta-sitoserol 2,5 g/kg berat badan tidak menunjukkan penurunan berat badan, bahkan berat badan cenderung naik. Observasi terhadap perilaku hewan uji selama eksperimen seperti bagaimana hewan uji berjalan, makan, minum serta dan kecerahan mata dan bulu juga tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan.

Tjandrawati mengatakan, dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis tinggi total flavonoid dan Beta-sitoserol pada mencit ICR tidak menunjukkan efek toksik ada hewan uji.

Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI, Sugeng Broto mengatakan, prospek dari formula yang dikerjakan oleh LIPI tersebut sangat besar lantaran nantinya dapat diproduksi sebagai obat herbal terstandar dan fitofarmaka.

Kini, LIPI aktif meneliti sejumlah tanaman yang dipandang berkhasiat. Jika ingin dikembangkan menjadi fitofarmaka, masih dibutuhkan uji klinis. Ekstrak flavonoid dan Beta-sitoserol dari daun sukun itu sendiri kini telah dipatenkan.

Tempat Tidur Tepat, Punggung Sehat

Berbicara tentang kualitas tidur yang sehat tidak akan jauh dari kualitas tempat tidur. Tempat tidur yang baik bukan hanya mampu menghilangkan kepenatan tubuh, melainkan juga menjaga kualitas kesehatan tulang punggung.

Menurut dr.Coralee Van Egmond, Direktur Internasional Chiropractors Association, alas tidur yang menunjang kesehatan tulang punggung adalah yang sama dengan garis tulang punggung. "Tulang punggung harus berada dalam posisi natural saat tidur agar otot tidak kelelahan," katanya dalam acara jumpa pers Healthy Sleep Seminar yang diadakan oleh King Koil di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Nyeri punggung bukan persoalan remah. Penyakit ini menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi waktu produktif. Angka kerugian ini antara lain disebabkan oleh nyeri punggung kronis dan tidak diterapi dengan benar.

"Menurut survei di Amerika, mayoritas orang mengatakan bahwa nyeri punggung mereka berkurang setelah mereka mengganti tempat tidurnya," kata Coralee. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli tempat tidur, antara lain memilih matras atau kasur yang mampu menopang tubuh secara proporsional sehingga tulang belakang dapat beristirahat dalam posisi alami.

Matras yang terlalu padat atau terlalu lembut juga tidak disarankan karena otot-otot bisa kelelahan. Kasur yang terlalu keras atau lembut juga tidak bisa menyangga tubuh, khususnya di bagian lengkungan dengan baik sehingga bisa mengakibatkan nyeri punggung.

"Bila matras terlalu lembut, saat bangun kita akan merasa kelelahan karena tulang punggung jadi melengkung mengikuti kasur," katanya. Maka dari itu, pilihlah kasur yang melawan agar tulang lurus.

Posisi tidur yang paling baik adalah miring atau berbaring telentang dengan leher diganjal satu bantal. Tidur tengkurap tidak disarankan karena bisa membuat otot leher kaku dan paru-paru tidak bisa menarik napas dengan sempurna.

Tempat tidur yang nyaman akan mengakomodasi tidur yang berkualitas karena bila tubuh tidak kaku sehabis bangun tidur, maka kondisi ini akan membuat badan terasa segar.

Beragam Cara supaya Tak Lekas Pikun

Demensia umumnya dialami orang yang sudah berusia lanjut (lansia). Pemicunya adalah penurunan kemampuan fungsi otak sehingga melemahkan daya ingat. Maka dari itu, banyak lansia yang cenderung sering lupa, seperti lupa makan, lupa minum obat, lupa nama kerabat, atau bahkan lupa menyebut namanya sendiri.

Meski penyakit ini identik dengan faktor usia, masih ada cara pencegahannya. Namun, itu hanya bertujuan mengurangi laju kemunduran daya ingat. "Jadi, bukan berarti bisa menghilangkan datangnya demensia," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, Jakarta.

Banyak cara meningkatkan daya ingatan di kalangan lansia. Salah satunya dengan menjalankan gaya hidup sehat sejak dini. Gaya hidup sehat ini meliputi kebiasaan tidur, makan, dan pengendalian berat badan.

Dalam hal makanan, sebagai contoh, jangan mengonsumsi lemak berlebihan. Konsumsi lemak berlebihan bisa menyebabkan gangguan sistem peredaran darah atau kardiovaskular yang berpotensi menimbulkan demensia.

Aktif bersosialisasi dengan lingkungan sekitar juga bisa mengurangi risiko kehilangan daya ingat. "Saat bersosialisasi kita tidak hanya mengingat yang pernah terjadi, tapi juga ada hal-hal baru yang dipelajari. Jadi, memberi penyegaran bagi otak," kata Rocsky Situmeang, dokter spesialis saraf di Siloam Hospital Karawaci.

Cara lain yang efektif meningkatkan daya ingat adalah rajin mengasah otak. Makin dilatih, otak kita pasti makin tajam. Melatih otak bisa dilakukan dengan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aspek kognitif, seperti membaca buku, mendengarkan musik, hingga menonton film.

"Bisa juga lewat permainan mengasah otak, seperti teka-teki silang," ucap Rocksy.

Meditasi juga cara yang ampuh buat meningkatkan daya ingat. Meditasi dipercaya dapat meningkatkan dehidroepiandrosteron. Ini adalah hormon yang penting untuk mengoptimalkan fungsi otak manusia. "Dengan meditasi pikiran menjadi lebih fokus, rileks, dan mudah mengingat," kata Rocksy.

sumber:kompas

Gula Bikin Kegemukan dan Kecanduan

Selain bikin gemuk, bahaya mengonsumsi gula berlebihan adalah kecanduan. Penelitian di Princeton University membuktikan, tikus-tikus yang diberi gula mengalami kecanduan sampai berminggu-minggu, ketika mereka tak diberi gula lagi. Meski demikian, penelitian ini belum dilakukan pada manusia.

Berikut kiat mengurangi konsumsi gula:
1. Jangan lewatkan waktu makan
Ketika kita melewatkan waktu makan, tingkat energi akan menurun. Akibatnya, tubuh mulai ngidam makanan kaya gula agar segera memberi tambahan energi. Strateginya adalah makan dengan porsi kecil tapi sering agar tubuh tidak tiba-tiba drop.

2. Pilih gula alami
Saat ingin makan es krim, cokelat, permen, atau cake, ambillah potongan buah manis. Selain memuaskan rasa dahaga kita akan rasa manis, buah juga kaya serat yang berguna menurunkan penyerapan gula dalam tubuh dan menjaga gula darah tidak naik terlalu cepat.

3. Cari pengganti yang sehat
Ada sejumlah pengganti gula di pasaran seperti aspartam. Pemanis buatan ini secara umum aman untuk dikonsumsi.

4. Sikat gigi dan kumur
Segera sikat gigi dan kumur setelah mengonsumsi makanan manis. Selain mencegah gigi berlubang, makanan manis tidak terasa enak setelah kita gosok ini. Ini akan bikin kita malas makan manis lagi.

5. Jangan simpan si manis
Kalau ada makanan manis di kulkas, godaan untuk mengonsumsi semakin besar. Jadi, simpan saja buah-buahan.

6. Jalan-jalan
Ganti dessert dengan jalan-jalan setelah makan. Mengonsumsi gula dapat meningkatkan serotonin, yang bisa menambah rasa bahagia. Jalan-jalan sejenak punya efek sama terhadap serotonin, malah lebih sehat.

Banyak Cinta, Anak Lebih Sehat

Tahukah Anda bahwa anak yang dilimpahi sentuhan kasih sayang dari orangtuanya, khususnya ibu, akan tumbuh menjadi anak yang bahagia, cerdas, dan jarang sakit.

Studi teranyar menunjukkan pengalaman anak di masa kecilnya memiliki efek jangka panjang bagi kesehatannya, terutama pada risiko terjadinya peradangan, yakni suatu reaksi imun yang dilakukan tubuh saat diserang penyakit.

"Kita sudah mengetahui bahwa inflamasi adalah sangat menentukan perjalanan suatu penyakit dan kini yang ingin dicari adalah apa yang menentukan terjadinya peradangan," kata ketua peneliti Steven Cole, ahli biologi molekuler dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Untuk mengetahui mekanisme biologi yang terjadi, tim peneliti mengambil contoh darah 53 orang dewasa yang dibesarkan dalam lingkungan dengan status sosial ekonomi rendah. Separuh responden mengaku memiliki hubungan yang erat dan manis dengan ibu mereka. Sementara sisanya mengatakan hubungannya cukup renggang.

Pada kelompok yang memiliki ikatan cukup erat dengan sang ibu, ternyata hanya ditemukan sedikit penanda genetik dari peradangan. Penanda genetik adalah molekul yang mengindikasikan bahwa gen itu secara aktif telah menjadi protein, dalam hal ini protein yang berkontribusi pada peradangan.

Peradangan kronik akan memicu berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, depresi dan kanker.

Berbagai literatur telah menunjukkan kaitan antara risiko terjadinya penyakit kronik pada orang dengan status sosial lebih rendah. Maka hasil penelitian ini menguatkan bukti, bahwa kasih sayang dan ikatan batin dengan ibu akan membantu anak melewati lingkungan yang penuh tekanan.

"Lingkungan yang buruk pun bahkan bisa ditekan pengaruhnya dengan pola pengasuhan yang tepat dari orangtua," kata Cole yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry.

Nah, kini saatnya untuk kita merenungkan kembali apakah si kecil cukup kasih sayang dan perhatian? Kehangatan keluarga, terutama ibu, merupakan modal anak agar ia tumbuh menjadi anak yang sehat, baik fisik maupun mental.

Banyak Cinta, Anak Lebih Sehat

Tahukah Anda bahwa anak yang dilimpahi sentuhan kasih sayang dari orangtuanya, khususnya ibu, akan tumbuh menjadi anak yang bahagia, cerdas, dan jarang sakit.

Studi teranyar menunjukkan pengalaman anak di masa kecilnya memiliki efek jangka panjang bagi kesehatannya, terutama pada risiko terjadinya peradangan, yakni suatu reaksi imun yang dilakukan tubuh saat diserang penyakit.

"Kita sudah mengetahui bahwa inflamasi adalah sangat menentukan perjalanan suatu penyakit dan kini yang ingin dicari adalah apa yang menentukan terjadinya peradangan," kata ketua peneliti Steven Cole, ahli biologi molekuler dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.

Untuk mengetahui mekanisme biologi yang terjadi, tim peneliti mengambil contoh darah 53 orang dewasa yang dibesarkan dalam lingkungan dengan status sosial ekonomi rendah. Separuh responden mengaku memiliki hubungan yang erat dan manis dengan ibu mereka. Sementara sisanya mengatakan hubungannya cukup renggang.

Pada kelompok yang memiliki ikatan cukup erat dengan sang ibu, ternyata hanya ditemukan sedikit penanda genetik dari peradangan. Penanda genetik adalah molekul yang mengindikasikan bahwa gen itu secara aktif telah menjadi protein, dalam hal ini protein yang berkontribusi pada peradangan.

Peradangan kronik akan memicu berbagai penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, depresi dan kanker.

Berbagai literatur telah menunjukkan kaitan antara risiko terjadinya penyakit kronik pada orang dengan status sosial lebih rendah. Maka hasil penelitian ini menguatkan bukti, bahwa kasih sayang dan ikatan batin dengan ibu akan membantu anak melewati lingkungan yang penuh tekanan.

"Lingkungan yang buruk pun bahkan bisa ditekan pengaruhnya dengan pola pengasuhan yang tepat dari orangtua," kata Cole yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry.

Nah, kini saatnya untuk kita merenungkan kembali apakah si kecil cukup kasih sayang dan perhatian? Kehangatan keluarga, terutama ibu, merupakan modal anak agar ia tumbuh menjadi anak yang sehat, baik fisik maupun mental.

Musik Klasik Tak Bikin Anak Cerdas?

Berdasarkan riset terbaru, tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung apa yang disebut "efek Mozart", yang menghubungkan musik klasik Mozart dengan kemampuan kognitif.

Seperti dilaporkan HealthDay News, suatu penelitian telah memperdebatkan sekaligus mematahkan hasil riset terdahulu yang memperlihatkan hubungan antara mendengarkan musik Mozart dan peningkatan kemampuan otak.

Hasil studi pada 1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan kognitif. Alhasil, riset ini lalu memicu para orangtua untuk memperkenalkan bayi dan anak kecilnya pada musik klasik, serta pengusaha berlomba menjualnya ke berbagai sekolah, pusat perawatan siang hari dan orangtua.

Namun, hasil kajian terbaru para ilmuwan Austria tidak menemukan bukti signifikan kalau mendengarkan musik Mozart memberi pengaruh pada kemampuan kognitif seseorang.

Dalam studi paling mutakhir itu, para peneliti di University of Vienna mengkaji lebih dari 40 studi dan penelitian yang tak disiarkan yang meliputi lebih dari 3.000 subyek. Kesimpulan mereka adalah tidak ada riset yang mendukung pendapat bahwa musik Mozart meningkatkan kemampuan otak anak.

Secara khusus, temuan itu membantah mitos mengenai dampak peningkatan kemampuan otak di antara pendengar musik Mozart. Para peneliti melaporkan bahwa mereka tak dapat mengonfirmasi dampak menguntungkan dari mendengarkan musik Mozart.

"Saya menyarankan mendengarkan musik Mozart kepada setiap orang, tetapi ini tak memenuhi harapan akan peningkatan kemampuan kognitif," kata penulis studi itu, Jakob Pietschnig, ahli ilmu jiwa di University of Vienna.

Musik Mozart Tak Bikin Bayi Lebih Cerdas

Tak ada bukti yang mendukung bahwa musik Mozart punya pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak. Demikian hasil satu studi baru yang diterbitkan jurnal Nature edisi teranyar.

Mendengarkan musik Mozart takkan membuat anak Anda jadi lebih cerdas. Itulah kesimpulan penelitian yang mengukur hubungan antara mendengarkan musik Mozart dan peningkatan kemampuan otak. Penelitian ini membantah temuan yang pernah dimuat jurnal yang sama sebelumnya beberapa tahun lalu.

Suatu studi terkenal pada 1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan kognitif. Hal tersebut langsung meningkatkan ketertarikan orang yang mempunyai bayi dan anak kecil untuk memperdengarkan musik klasik. Pengusaha pun berlomba menjual berbagai produk yang menghasilkan suara musik tersebut ke berbagai sekolah, pusat perawatan anak, dan orangtua.

Dalam penelitian terakhir, para peneliti di University of Vienna, Austria, mengkaji lebih dari 40 studi terkait dan penelitian yang tak disiarkan yang meliputi lebih dari 3.000 subyek. Kesimpulan mereka ialah tak ada yang mendukung pendapat bahwa musik Mozart meningkatkan kemampuan otak anak.

Secara khusus, temuan tersebut membantah mitos mengenai dampak peningkatan kemampuan otak di antara pendengar musik Mozart. Para peneliti itu melaporkan bahwa mereka tak dapat mengonfirmasi dampak menguntungkan dari mendengarkan musik Mozart.

"Saya menyarankan mendengarkan musik Mozart kepada setiap orang. Namun, itu tak memenuhi harapan mengenai peningkatan kemampuan kognitif," ucap Jakob Pietschnig, ahli ilmu jiwa di University of Vienna.

sumber: kompas

Musik Mozart Tak Bikin Bayi Lebih Cerdas

Tak ada bukti yang mendukung bahwa musik Mozart punya pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak. Demikian hasil satu studi baru yang diterbitkan jurnal Nature edisi teranyar.

Mendengarkan musik Mozart takkan membuat anak Anda jadi lebih cerdas. Itulah kesimpulan penelitian yang mengukur hubungan antara mendengarkan musik Mozart dan peningkatan kemampuan otak. Penelitian ini membantah temuan yang pernah dimuat jurnal yang sama sebelumnya beberapa tahun lalu.

Suatu studi terkenal pada 1993 yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa mendengarkan musik Mozart akan meningkatkan kemampuan kognitif. Hal tersebut langsung meningkatkan ketertarikan orang yang mempunyai bayi dan anak kecil untuk memperdengarkan musik klasik. Pengusaha pun berlomba menjual berbagai produk yang menghasilkan suara musik tersebut ke berbagai sekolah, pusat perawatan anak, dan orangtua.

Dalam penelitian terakhir, para peneliti di University of Vienna, Austria, mengkaji lebih dari 40 studi terkait dan penelitian yang tak disiarkan yang meliputi lebih dari 3.000 subyek. Kesimpulan mereka ialah tak ada yang mendukung pendapat bahwa musik Mozart meningkatkan kemampuan otak anak.

Secara khusus, temuan tersebut membantah mitos mengenai dampak peningkatan kemampuan otak di antara pendengar musik Mozart. Para peneliti itu melaporkan bahwa mereka tak dapat mengonfirmasi dampak menguntungkan dari mendengarkan musik Mozart.

"Saya menyarankan mendengarkan musik Mozart kepada setiap orang. Namun, itu tak memenuhi harapan mengenai peningkatan kemampuan kognitif," ucap Jakob Pietschnig, ahli ilmu jiwa di University of Vienna.

sumber: kompas

Penanganan Perdarahan pada Mata

Trauma langsung pada mata bisa diikuti terjadinya perdarahan di bagian dalam mata (hifema). Trauma ini dapat disebabkan benda tumpul akibat terpukul atau karena benda tajam yang menembus lapisan dinding mata. Bila perdarahan karena trauma, biasanya darah akan terserap total dalam beberapa hari.

Kambuhnya perdarahan pada mata dapat menurunkan penglihatan dan merusak kornea. Langkah yang harus dilakukan adalah:

- Tinggikan posisi kepala dan buatlah penderita tidur dengan mata yang sehat di bagian bawah.

- Kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan menghilangkan nyeri pada mata hitam.

- Pada hari kedua, kompres hangat bisa membantu tubuh dalam menyerap darah yang terkumpul.

- Segera bawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Dokter umumnya akan menyarankan anak menjalani rawat inap, khususnya bila perdarahan berulang kali. Jika kulit di sekitar mata atau kulit pada kelopak mata mengalami robekan, bisa dilakukan penjahitan. Cedera yang mengenai saluran air mata harus diatasi dengan pembedahan mata. Jika terjadi robekan pada mata, diberikan obat pereda nyeri, obat untuk menjaga agar pupil tetap melebar dan obat untuk mencegah infeksi.

- Biasanya digunakan perisai logam untuk melindungi mata dari cedera lebih lanjut.

- Kerusakan yang serius bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan meskipun telah dilakukan pembedahan.

Dikembangkan, Gel Vagina Penghambat HIV

Berbagai uji coba yang dilakukan para ilmuwan untuk membuat krim vagina yang mampu menangkis virus HIV berakhir dengan kegagalan. Kini para ahli tengah menguji obat yang sedianya dipakai untuk mengobati HIV sebagai obat pencegahan, dengan cara ditanamkan dalam gel vagina dan alat kontrasepsi bentuk cincin vagina.

Cara tersebut serupa dengan metode obat untuk menyegarkan napas atau obat-obat alergi, tetapi ini diaplikasikan di vagina. Obat yang diberi nama microbicides ini kelak akan lebih banyak dipasarkan di negara berkembang karena biasanya para pria malas menggunakan kondom.

Selama dua dekade, para ilmuwan bergelut menciptakan obat pencegah HIV yang cukup kuat. Studi awal telah diuji coba pada wanita di Asia Selatan berupa gel vagina yang mengandung obat AIDS tenofovir, tetapi hasilnya baru akan diketahui Juli mendatang.

Obat antiretroviral (ARV) merupakan sebuah revolusi dalam penanganan AIDS sehingga seorang pengidap HIV bisa hidup lebih lama. Obat ini juga menekan risiko penularan virus dari ibu hamil kepada bayinya. Karena itu, para ahli menilai bila obat ini dikonsumsi setiap hari bisa memberi efek pencegahan, baik pada pria maupun wanita.

Lusinan riset juga telah dilakukan pada populasi orang yang rawan terinfeksi. Biasanya obat yang dipakai dalah tenofovir karena memiliki efek samping yang lebih rendah daripada obat ARV lainnya.

Masalahnya, mengonsumsi obat setiap hari bisa menimbulkan dampak resistensi (kebal obat), terlebih bila seseorang lupa minum obatnya. Hal inilah yang memicu kontroversi.

Riset mengenai gel pencegah infeksi HIV sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1994. Pada awalnya, para ilmuwan mengetahui bahwa sel di permukaan vagina bukanlah target awal HIV karena virus ini dengan cepatnya masuk ke lapisan-lapisan sel.

Studi pada kera menunjukkan populasi kecil sel "penyusun" yang memproduksi tanda beberapa hari sebelum virus siap menyebar. Obat seperti tenofovir akan menghambat HIV menggandakan diri meski sudah menginfeksi ke dalam tubuh.

Menurut Dr Salim Abdool Karim dari Centre for AIDS Program of Research Afrika Selatan, konsentrasi tenofovir di jaringan vagina akan lebih tinggi bila diberikan dengan cara gel daripada pil.

Belajar dari keberhasilan kontrasepsi, kini para ahli mengembangkan tenofovir dalam metode yang lain, yaitu yang mudah larut ke selaput vagina sehingga tidak akan terlihat pasangan. Selain itu dibuat pula cincin vagina yang dilapisi tenofovir sehingga bisa bertahan lama. Tersedia juga untuk pria gay, berupa tenofovir untuk bagian rektum.

Dikembangkan, Gel Vagina Penghambat HIV

Berbagai uji coba yang dilakukan para ilmuwan untuk membuat krim vagina yang mampu menangkis virus HIV berakhir dengan kegagalan. Kini para ahli tengah menguji obat yang sedianya dipakai untuk mengobati HIV sebagai obat pencegahan, dengan cara ditanamkan dalam gel vagina dan alat kontrasepsi bentuk cincin vagina.

Cara tersebut serupa dengan metode obat untuk menyegarkan napas atau obat-obat alergi, tetapi ini diaplikasikan di vagina. Obat yang diberi nama microbicides ini kelak akan lebih banyak dipasarkan di negara berkembang karena biasanya para pria malas menggunakan kondom.

Selama dua dekade, para ilmuwan bergelut menciptakan obat pencegah HIV yang cukup kuat. Studi awal telah diuji coba pada wanita di Asia Selatan berupa gel vagina yang mengandung obat AIDS tenofovir, tetapi hasilnya baru akan diketahui Juli mendatang.

Obat antiretroviral (ARV) merupakan sebuah revolusi dalam penanganan AIDS sehingga seorang pengidap HIV bisa hidup lebih lama. Obat ini juga menekan risiko penularan virus dari ibu hamil kepada bayinya. Karena itu, para ahli menilai bila obat ini dikonsumsi setiap hari bisa memberi efek pencegahan, baik pada pria maupun wanita.

Lusinan riset juga telah dilakukan pada populasi orang yang rawan terinfeksi. Biasanya obat yang dipakai dalah tenofovir karena memiliki efek samping yang lebih rendah daripada obat ARV lainnya.

Masalahnya, mengonsumsi obat setiap hari bisa menimbulkan dampak resistensi (kebal obat), terlebih bila seseorang lupa minum obatnya. Hal inilah yang memicu kontroversi.

Riset mengenai gel pencegah infeksi HIV sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1994. Pada awalnya, para ilmuwan mengetahui bahwa sel di permukaan vagina bukanlah target awal HIV karena virus ini dengan cepatnya masuk ke lapisan-lapisan sel.

Studi pada kera menunjukkan populasi kecil sel "penyusun" yang memproduksi tanda beberapa hari sebelum virus siap menyebar. Obat seperti tenofovir akan menghambat HIV menggandakan diri meski sudah menginfeksi ke dalam tubuh.

Menurut Dr Salim Abdool Karim dari Centre for AIDS Program of Research Afrika Selatan, konsentrasi tenofovir di jaringan vagina akan lebih tinggi bila diberikan dengan cara gel daripada pil.

Belajar dari keberhasilan kontrasepsi, kini para ahli mengembangkan tenofovir dalam metode yang lain, yaitu yang mudah larut ke selaput vagina sehingga tidak akan terlihat pasangan. Selain itu dibuat pula cincin vagina yang dilapisi tenofovir sehingga bisa bertahan lama. Tersedia juga untuk pria gay, berupa tenofovir untuk bagian rektum.

Makin Kebal dengan Multivitamin

Kekurangan vitamin atau zat gizi mikro menjadi salah satu persoalan penting. Padahal, selain melindungi tubuh dari penyakit berat seperti jantung, vitamin mampu meningkatkan kualitas hidup kita.

Satu-satunya alasan yang kerap dikemukakan pakar kesehatan mengapa kita butuh tambahan beragam vitamin atau multivitamin adalah ketidakmampuan tubuh memproduksi bahan-bahan ini. Karena itu, tambahan makanan (suplemen) tidak hanya berlaku bagi mereka yang sedang sakit untuk membantu mempercepat pemulihan, melainkan juga baik bagi yang sehat.

Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mendapatkan vitamin itu dengan cara mudah dan efektif. Bila Idrus Jus’at, Ph.D, ahli gizi dari Universitas Indonusa Esa Unggul menyarankan agar konsumsi vitamin lebih baik diapat dari bahan alami, ahli gizi lain, Dr. Samuel Oetoro, MD, menyarankan penggunaan suplemen.

“Kalau ingin vitamin yang alami konsumsinya harus banyak. Sekarang ini kebutuhan yang memadai untuk tubuh setidaknya harus mencapai 10 jenis, 10 warna dengan 10 macam,” ujar Dr. Samuel.

Siapa sanggup makan sayur dan buah (sumber vitamin alami) dalam porsi banyak setiap kali makan?

Minimalkan Stroke
Kekurangan vitamin memang menjadi masalah besar saat ini. Di satu sisi, konsumsi buah dan sayur tidak sesuai kebutuhan. Lalu, cara mengolah atau mempersiapkan makanan membuat vitaminnya rusak atau berkurang. Hambatan juga bisa datang dari ketidakmampuan tubuh dalam menyerap vitamin dari bahan alami.

Di pihak lain, suplemen yang beredar di pasaran terhitung tidak murah untuk kantong sebagian masyarakat kita. Ditambah lagi, kebiasaan mengonsumsinya masih terhitung rendah.

Gejala seperti ini tak hanya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Di negara maju seperti Amerika Serikat pun demikian. Menurut laporan dari Department of Agriculture’s dietary Guidelines Scientific Advisory Committee pada Agustus 2004, lebih dari separuh warga AS tidak mendapatkan cukup vitamin E, kalsium, serat, dan potasium. Bahkan sebagian besar warga dewasanya kekurangan vitamin A, C, serta magnesium. Coba, bayangkan!

Padahal menurut penelitian para ahli dari The Johns Hopkins University di Baltimore, tahun 2004, para lansia (lanjut usia), yang rajin mengonsumsi vitamin E dan C secara signifikan lebih rendah risikonya menderita alzheimer dibanding yang tidak.

Satu lagi bukti yang semestinya bisa membuat kita gusar. Bukti ini menunjukkan bahwa konsumsi vitamin dan mineral dengan kadar memadai akan memberi efek perlindungan yang cukup berarti.

Satu elemen yang bisa jadi patokan bahwa seseorang berisiko terkena penyakit jantung dan stroke adalah meningginya kadar protein C-reactif. Kadar protein ini akan naik saat dinding arteri mengalami peradangan.

Di Cooper Institute di Dallas, Texas, AS, para ilmuwan meneliti sekitar 87 sukarelawan berusia sekitar 50-an tahun. Mereka diambil darahnya dan setiap hari diberi multivitamin. Enam bulan sesudahnya, tes darah menunjukkan penurunan kadar protein C-reactif secara berarti.

Studi lain yang dilakukan di Harvard University, Boston, tahun 2003 membuktikan pentingnya vitamin dalam melindungi tubuh. Para ilmuwan ini menemukan, dari 83.000 wanita yang diteliti di Nurse’s Health Study, 30 persen lebih rendah risikonya menderita penyakit jantung koroner berkat rajin mengonsumsi vitamin C dosis tinggi.

Konversi Energi
Pentingnya multivitamin ini dijelaskan dengan gamblang oleh Prof. Bruce Ames, Ph.D, dari Children’s Hospital of Oakland Research Institute di Oakland, California, AS.

Dalam sel tubuh terdapat mitokondria (inti sel) yang berfungsi sebagai baterai. Fungsinya mengonversi lemak dan karbohidrat menjadi energi. Proses konversi ini menuntut mitokondria mengambil elektron-elektron dari molekul-molekul oksigen dan menempatkannya di sekeliling sel membentuk rantai dengan molekul-molekul lain.

Dalam keadaan normal, proses ini sangat efisien karena hanya sedikit molekul oksigen yang lepas dan membentuk radikal bebas. Namun, bila beberapa zat gizi berkurang, sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Tiba-tiba mitokondria mulai melepaskan molekul oksigen radikal ke dalam sel dan bakal membuat kerusakan di dalamnya,” kata Ames.

Ames melanjutkan, mitokondria butuh beragam multivitamin seperti zinc, besi untuk menciptakan enzim yang diperlukan dalam proses konversi energi. Bila mitokondria mengalami malafungsi, makin banyak oksidan yang bakal terlepas dalam sel. Konsekuensinya tubuh bakal cepat tua.

Kematian mitokondria adalah tanda penting bahwa penuaan sedang terjadi. “Dan salah satu penyebab utama penuaan dini adalah kurangnya gizi dan vitamin,” ujar Ames.

Jadi, melindungi tubuh dari beragam masalah kesehatan dengan multivitamin menjadi hal yang mutlak saat ini. Selain meningkatkan kekebalan tubuh, beragam vitamin ini memiliki multimanfaat guna meningkatkan kualitas hidup keluarga Anda.

Bukan Pengganti Nutrisi Makanan
Meski memberi banyak janji akan manfaatnya, beberapa hal yang perlu diketahui perihal suplemen multivitamin:
- Suplemen tidak menggantikan nutrisi dari makanan. Beberapa vitamin sebaiknya dikonsumsi secara bersamaan seperti vitamin C dan E supaya bekerja optimal.
- Tidak bisa mengompensasi kebiasaan buruk seperti merokok atau kurang olahraga.
- Tidak bisa digunakan untuk mengatasi kelebihan berat badan.
- Klaim bahwa suplemen mampu mengatasi persoalan mental adalah tidak benar. Meski demikian, beberapa vitamin bisa mengembalikan fungsi mental pada mereka yang kehilangan daya ingat.
- Suplemen atau vitamin tidak dapat mengatasi persoalan disfungsi seksual. Tidak ada suplemen yang bisa digunakan untuk afrodisiak.
- Tidak ada suplemen atau multivitamin yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit berat seperti kanker, jantung koroner, AIDS, dan diabetes. Yang benar, suplemen membantu memperbaiki kondisi dan menghilangkan gejala seperti nyeri atau peradangan.

sumber: kompas

Vaksin Alzheimer Diuji Coba di Eropa

Vaksin terbaru untuk mencegah penyakit alzheimer yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Australia akan segera diuji coba di enam negara Eropa.

Sebanyak 420 pasien akan ikut ambil bagian dalam uji klinis di Austria, Kroasia, Republik Ceko, Perancis, Jerman, dan Slowakia. Pengumuman ini disampaikan juru bicara perusahaan bioteknologi, Affiris. Perusahaan ini juga tengah meneliti vaksin penyakit parkinson dan pencegahan ateroklerosis (penyempitan pembuluh darah).

Vaksin yang disebut AD02 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline, ini telah diuji keamanan dan toksisitas setahun lalu.

Dalam uji klinis ini akan dilihat efikasi (kemanjuran) vaksin ini. Penelitian akan berlangsung dalam beberapa tahun dan diharapkan sudah dapat diketahui hasilnya di awal tahun 2012. Demikian menurut Till Jelitto, juru bicara Affiris.

AD02 ditujukan untuk mencegah terbentuknya plak beta-amyloid di otak yang menjadi penyebab penurunan sel saraf. Plak ini diyakini sebagai biang keladi terjadinya alzheimer. Vaksin akan bekerja dengan cara menghasilkan lebih banyak antibodi supaya tubuh menyerang plak ini.

Secara spesifik, antibodi akan diprogram hanya menyerang protein beta-amyloid penyebab plak, mengingat protein tersebut bisa ditemukan dalam tubuh orang yang sehat. Dengan demikian, efek samping vaksin ini bisa dikurangi.

Pada tahun 2001, uji coba vaksin alzheimer pertama kali diluncurkan oleh perusahaan Amerika dan Eropa, tetapi dihentikan karena munculnya efek samping yang berbahaya. Vaksin lain diuji coba di Swedia tahun 2005. Namun, hingga saat ini belum ada vaksin yang benar-benar efektif mencegah alzheimer.

sumber: kompas

Sembuhkan DB dengan Kurma

Kurma biasanya mudah dijumpai di bulan puasa. Tak sekadar menjaga tradisi yang diriwayatkan turun-temurun, orang memilih kurma karena kandungan gizi dan khasiatnya. Antara lain untuk mempercepat pemulihan kondisi saat sakit demam berdarah.

Meski belum ada penelitian ilmiah tentang khasiat buah itu untuk menyembuhkan DB, berbagai pengakuan empiris yang bermunculan menyebutkan, kurma yang telah diolah menjadi jus mampu meningkatkan kadar trombosit secara signifikan. Karena itu, banyak orang yang keluarganya terkena DB tergerak untuk mencari jus kurma.

Adalah Ahmad Said Joban, seorang pemilik toko buku di Bandung, yang memopulerkan khasiat jus kurma tersebut. Pada tahun 2005, seorang besan Said, panggilan akrabnya, terserang DB. Said ingat, bila ia menderita sakit saat masih kecil, semisal sakit panas, orangtuanya selalu mengobatinya dengan buah kurma.

“Karena waktu itu belum ada blender atau juicer, kurma cukup direndam di air hangat selama beberapa saat lalu dikocok-kocok. Air seduhan itu yang kemudian saya minum,” tutur Said.

Seperti ditugaskan untuk terus melakukan percobaan, setelah besannya sembuh dari DB berkat jus kurma yang ia berikan, berturut-turut menantu, keponakan, sepupu, dan paman Said juga menderita DB. Ada tujuh orang kerabat dekatnya yang terserang DB dan semuanya cepat pulih kondisinya berkat jus kurma yang ia berikan.

“Yang trombositnya cuma 9 ribu, tetapi setelah minum jus kurma naik hingga 140 ribu,” kata Said.

Pengalaman menarik tersebut dituturkan Said ke koran setempat. Sambutan ternyata luar biasa. Telepon di rumah dan tokonya tak berhenti berdering dari orang-orang yang bertanya tentang resep, atau minta dibuatkan jus kurma. Tak sedikit pula orang yang datang langsung ke tokonya dengan keperluan serupa.

“Selain membuka usaha toko buku, terus terang saya memang sudah lama berdagang buah kurma. Karena banyak yang meminta, belakangan saya juga menjual jus kurma,” ungkapnya.

Wartawan-wartawan yang kemudian mewawancarainya mengusulkan agar Said mendata jumlah orang yang bertanya soal jus kurma, baik yang melalui telepon maupun yang datang langsung. Maklum, setelah ia bercerita lewat koran, dan kemudian menyebarkan resepnya lewat milis di internet, banyak yang menelepon untuk mengucapkan terima kasih karena resep jus kurmanya terbukti manjur.

“Kesaksian mereka saya catat dalam buku. Jumlahnya sudah banyak, sekitar seribu orang lebih. Banyak di antara mereka yang kemudian jadi pelanggan kurma yang saya jual,” ujarnya.

Gula Darah Turun
Said memang punya darah pedagang. Nah, sejak dagangannya terbukti berkhasiat bagi kesehatan, ia semakin rajin berkonsultasi dan bertukar-pikiran tentang kurma dengan dokter, ahli gizi, dan ahli kesehatan. Ditunjang oleh pengetahuannya tentang bumbu-bumbu dapur yang lazim digunakan di Timur Tengah, Said coba menggali lebih dalam lagi potensi kurma untuk penyembuhan penyakit.

Selain DB, sejauh ini Said sudah mencoba memanfaatkan khasiat kurma untuk gangguan pencernaan, meningkatkan hemoglobin (HB), dan menurunkan kadar gula darah. “Teman saya, seorang dokter, sudah mencoba ramuan saya, kurma yang ditambah lada hitam dan bumbu-bumbu lain. Gula darahnya yang semula di atas 400, turun sampai di bawah 200,” tutur Said.

Diceritakan, selain yang dikonsumsi begitu saja tanpa campuran guna menyembuhkan penyakit tertentu, ada pula yang harus dicampur ramuan untuk penyembuhan penyakit lain. Lebih dari itu, ada pula jenis-jenis kurma tertentu yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit tertentu, sayangnya tidak berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit lain.

“Ada jenis kurma yang pas untuk mereka yang diabetes maupun bermasalah dengan pencernaannya. Harganya relatif murah daripada kurma biasa. Tinggal kita mau pilih yang mana,” sebutnya.

Kurma yang cocok untuk diabetesi adalah jenis Nagal. Kurma jenis ini agak sedikit lonjong daripada kurma biasa, dan rasanya sedikit pahit. Harganya murah, berkisar Rp 14 ribu per kg. Karena tidak ada aturan pastinya, menurut Said, konsumsi kurma jenis ini sebaiknya tak lebih dari sepuluh butir per hari saat berbuka maupun sahur.

Bagi mereka yang mengalami gangguan lambung atau maag dapat memilih jenis Fard. Ciri khasnya, warna buah hitam dan rasanya lebih pahit daripada Nagal. Harganya lebih mahal, yakni Rp 20 ribu per kg.

Gulanya Mudah Dicerna
Selain dalam bentuk buah matang, kurma bisa dinikmati dalam berbagai olahan, mulai dari jus, biskuit, selai, hingga madu untuk campuran susu. Olahan kurma kini mudah dijumpai di pasaran.

Menurut Ahmad Said Joban, setiap 100 gram kurma mengandung kalsium 52 mg, iron 1,2 mg, magnesium 50 mg, fosfor 60 mg, potasium 667 mg, sodium 13 mg, klorida 271 mg, sulfur 14,7 mg, manganese 4,9 mg, copper 2,4 mg, zinc 1,2 mg, dan cobalt 1,9 mg. Juga vitamin A 90 IU, thiamin B1 93 mg, ripovlavine B2 144 mg, biotin 4,4 mkg, asam folio 5,4 mkg, niacin 2,0 mg, asam askorbat 6,1 mg, glukosa 38,5 gr, fruktosa 35,5 gr, gula jenis lain 3,4 gr, protein 2,35 gr, lemak 0,43 gr, dan energi 323.

Kandungan gulanya sebagian besar merupakan gula monosakarida, sehingga mudah dicerna tubuh, antara lain glukosa dan fruktosa. Pada varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram.

Penyerapan gula kurma di dalam tubuh cukup cepat, sekitar 45-60 menit, dibandingkan dengan penyerapan pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. Itulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.

Serat pangan yang terkandung dalam kurma cukup besar, sekitar 2,2 gram per 100 gram. Serat bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar, sehingga kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Kehadiran serat ini baik untuk mengatasi sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif atau penderita radang usus. Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang bermanfaat bagi kesehatan.

Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan. Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K, yang juga terdapat di dalam kurma. Untuk membuat jus, Anda cukup menyediakan buah kurma kurang lebih 200 gram atau sesuai selera. Blender kurma dengan air sampai halus. Sebaiknya pilih kurma yang lunak agar mudah diblender.

Pegagan Pembawa Umur Panjang

Setiap orang pasti ingin tetap sehat meski usia bertambah. Untuk hal ini, Anda bisa memanfaatkan pegagan. Selain mampu meningkatkan kerja organ, tanaman merambat ini juga baik untuk memperlambat risiko kepikunan.

Bangsa Asia, terutama China, terkenal dengan kemampuan meramu tanaman obat guna meningkatkan kualitas kesehatan dan mempertahankan umur panjang. Pegagan (daun, batang, dan akarnya) termasuk yang sering dikonsumsi orang China untuk tujuan itu, sebagai lalapan atau bahan baku sayur. Itu karena pegagan dipercaya memiliki khasiat sehat dan panjang umur.

Di Indonesia, tanaman bernama Latin Centella asiatica L ini cukup dikenal. Orang Jawa menyebutnya antanan atau ganggagan, sedangkan orang Sunda menamakannya antanan gede. Masyarakat secara tradisional memakainya untuk pengobatan. Tanaman ini bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, diramu, dimasak, atau dijus.

Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya.

Makanan otak
Pegagan telah dimanfaatkan sebagai obat terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini dipercaya bisa menambah ketahanan tubuh, membersihkan darah, dan memperlancar urine.

Orang-orang Timur Jauh di Eropa menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronis karena Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Manfaat penting lainnya adalah memberi efek positif bagi daya rangsang saraf otak dan memperlancar aliran darah pada pembuluh otak. Tanaman ini juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, lupus, dan meningkatkan fungsi mental.

Saat ini pegagan sering dimanfaatkan sebagai tonik (penguat) daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini digunakan secara oral dan topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat.

Seperti diungkapkan Ki Sukma Muhammad, pengembang teh pegagan, herba ini mampu mempertahankan daya ingat dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan senyawa glikosida triterpenoida dan beberapa mineralnya terbukti berguna bagi daya tahan tubuh dan daya ingat. Pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan tingkat energi serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ dan kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada centella, seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid, yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas.

Asiatosida berfungsi memperbaiki sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda nyeri. Saponinnya bermanfaat memengaruhi kolagen, misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

Perpanjang usia
Manfaat yang berkaitan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan cukup berarti setelah diberi ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminumnya.

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit, seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, dan gangguan pencernaan, rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80 persen setelah 2-18 bulan. Pada orang dewasa dan tua, penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak dengan attention deficit disorder (ADD). Ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek rileksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Dalam pengobatan Ayurveda di India, tanaman ini dikenal sebagai herba awet muda dan memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini makan banyak centella. Bahan aktif dalam daun pegagan masih baik, dalam keadaan segar dan kering.

Tertarik melirik pegagan? Jika mau melengkapi koleksi apotek hidup Anda, perawatannya tak sulit, kok. Tinggal ditanam di pot yang agak lebar karena pegagan tumbuh menjalar.

Meramu si daun mangkuk
Meski memiliki sebutan beragam seperti kos tekosan (Madura), pagaga (Makassar), tungke (Bugis), kori-kori (Halmahera), dan kolotidi manora (Ternate), pegagan sering disebut si daun mangkuk karena bentuknya cekung seperti mangkuk. Selain dapat dibuat urap atau sayur, pegagan juga dapat dikeringkan untuk dijadikan teh herba. Hebatnya lagi, daun pegagan tidak pahit, jadi masih bisa diterima lidah anak-anak.

Berikut beberapa contoh ramuannya.

Urap atau sayur panjang umur
- Ambil duan pegagan segar secukupnya (dapat ditambah batangnya), lalu siapkan bahan lain untuk dibuat urap atau sayuran. Intinya daun pegagan dan batangnya dapat berdiri sendiri atau dicampur sayuran lain.

Minuman sehat
- Ambil daun pegagan yang telah dikeringkan kurang lebih 10 gram (untuk orang dewasa) atau 2,5 gram (anak-anak). Rebus dengan tiga gelas air hingga matang. Agar terasa manis dapat ditambah gula batu. Sebagai minuman penghangat dapat ditambahkan susu.

Jus
- Ambil daun pegagan segar segenggam tangan orang dewasa, campur dengan air secukupnya. Dapat ditambah buah lain, kemudian masukkan ke blender. Jika perlu, tambahkan gula, susu, atau madu agar terasa manis. Blender sampai halus dan siap disajikan dengan menambahkan es.

Kayu Manis Turunkan Gula Darah

roma wangi dari kulit kayu manis (Cassiavera) membuat tanaman rempah ini menjadi primadona sebagai penyedap kue dan minuman. Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan berhasil mengungkap khasiat lain dari kayu manis, yakni menurunkan kadar gula darah.

Kayu manis atau cinnamon memiliki kandungan berbagai senyawa kimia, yaitu minyak atsiri eugenol, safrole, juga kandungan sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar, dan penyamak.

Menurut Dr dr Amarullah Siregar, kayu manis memiliki efek biomolekuler di pankreas. "Kayu manis mengandung senyawa kimia yang disebut PTP1B yang bekerja mengaktifkan senyawa di pankreas dengan cara mengaktifkan sel beta yang berfungsi menghasilkan insulin," ujarnya.

Selanjutnya insulin akan membuka pintu sel darah merah sehingga gula bisa masuk dan diubah menjadi energi. Penderita diabetes tipe sensitivitas tubuh terhadap insulin berkurang sehingga kadar gula darah tetap tinggi karena tidak bisa masuk ke dalam sel.

Senyawa PTP1B juga akan bekerja di sel alfa yang berfungsi membantu hati menghasilkan glikogen. "Sel ini mengubah gula menjadi glikogen atau cadangan energi," kata Amarullah, pakar pengobatan naturopati.

Ia menambahkan, berbeda dengan obat-obat diabetes langsung menurunkan gula darah, obat herbal seperti kayu manis bekerja dengan cara mengoptimalisasi fungsi organ tubuh yang masih baik. "Kenaikan kadar gula darah hanyalah simptom dari gangguan insulin.

Jahe Redakan Nyeri Otot

Tanaman jahe sudah lama dikenal sebagai bahan obat tradisional dan bumbu masakan. Rasanya yang sedikit pedas mampu memberikan efek menghangatkan badan. Berdasarkan riset terkini, jahe (Zingiber officinale roscoe) ternyata berkhasiat meredakan nyeri otot akibat olahraga.

Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya peradangan. Manfaat jahe untuk mengatasi nyeri otot belum banyak diteliti. Para ilmuwan dari Universitas Georgia mengatakan, rasa hangat jahe memiliki efek meredakan sakit.

Tim peneliti yang diketuai Patric O'Connor melakukan dua riset untuk meneliti khasiat jahe selama 11 hari. Jahe yang dipakai adalah jahe mentah dan jahe yang dipanaskan. Para responden dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yakni yang diberi kapsul yang berisi jahe mentah atau yang dipanaskan dan sisanya mendapat kapsul placebo. Setiap hari mereka harus meminum suplemen tersebut.

Setiap hari para responden diminta melakukan olahraga high impact yang berisiko menderita nyeri otot di lengan. Ternyata, kelompok yang mengonsumsi suplemen jahe nyeri ototnya berkurang hingga 25 persen dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi jahe.

Suplemen jahe mungkin belum banyak dikonsumsi masyarakat. Pemanfaatan jahe lebih banyak dalam bentuk minuman hangat. Minuman ini dipercaya dapat menjaga tubuh tetap bugar wakau menghadapi stres, masuk angin, dan kegiatan fisik yang melelahkan.
Pada resep-resep tradisional China, jahe dipercaya dapat menguatkan tubuh saat penyembuhan.

Peta Nusantara Ada sejak Zaman Majapahit

Sejarah mencatat bahwa kegiatan survei dan pemetaan di Nusantara dilakukan sejak delapan abad lalu. Salah satu buktinya, peta paling awal tentang Nusantara sudah dibuat oleh bangsa Nusantara sendiri pada masa Majapahit.

"Itu menurut CJ Zandvliet dari Belanda dalam jurnal Holland Horizon tahun 1994," kata Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Rudolf W Matindas pada peluncuran buku Survei dan Pemetaan Nusantara: 40 Tahun Bakosurtanal di Jakarta, Kamis (20/5/2010).

"Peta administratif pernah dibuat pada masa Raden Wijaya memerintah Kerajaan Majapahit, dan diserahkan kepada tentara Yuan asal China, yang menaklukkan kerajaan tersebut pada tahun 1292," ujarnya.

Namun, sejarah juga mencatat bahwa peta pertama tentang Indonesia adalah peta navigasi yang dibuat pada abad ke-15 ketika Laksamana Cheng Ho dari China melakukan pelayaran di wilayah negeri ini.

Pemetaan Indonesia yang lebih maju, ujarnya, dilakukan oleh bangsa-bangsa kolonial yang awalnya datang sebagai pedagang dari mancanegara untuk mencari rempah-rempah. Pada penjajahan Belanda selama 3,5 abad itulah Belanda melakukan survei dan pemetaan ke berbagai wilayah, dan menginventarisasi kekayaan hayati Nusantara sehingga muncul berbagai peta wilayah Nusantara yang karena keterbatasan teknologi memiliki akurasi rendah.

Empat abad kemudian, ketika Indonesia telah lahir, pemetaan secara lebih detail belum ada. "Bahkan, berapa jumlah pulau di Indonesia belum juga diketahui dan baru dirintis pertama kali oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melibatkan tokoh Bakosurtanal," ujarnya.

"Sejak beberapa tahun terakhir, Bakosurtanal tengah merintis pembuatan peta berskala besar dengan akurasi tinggi yang dimungkinkan oleh teknologi yang semakin canggih, dari mulai teknologi penginderaan jauh, teknologi digital, teknologi GPS, dan teknik pemrosesan data dengan sistem komputer," katanya.

Sementara itu, pakar Sejarah LIPI, Dr Asvi Warman Adam, menegaskan pentingnya peta, yang disebutkannya sebagai satu dari tiga faktor yang membentuk suatu bangsa, selain sensus dan museum.

"Peta merupakan tulang punggung bagi pembentukan suatu negara dan identifikasi suatu bangsa," katanya.

Adapun sosiolog Imam Prasodjo di tempat yang sama mengeluhkan tersebarnya berbagai peta di berbagai institusi, seperti peta hutan gundul di Kementerian Kehutanan, peta tata ruang kota di Badan Pertanahan Nasional (BPN), peta fertilitas di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Negara kita terlalu senang membuat pengotak-ngotakan. Seharusnya, Bakosurtanal mengintegrasikan semua peta di berbagai institusi ini, dan menjadikan semua pemetaan Nusantara sebagai data digital yang bisa diakses semua orang," katanya.

Buku Survei dan Pemetaan Nusantara yang tebal dan hanya dicetak 1.000 eksemplar tersebut selain berbicara mengenai peran survei dan pemetaan juga membahas peran Bakosurtanal dalam melakukan survei dan pemetaan nasional.

Sehat Tanpa Harus Ngoyo

Bila Anda membaca bacaan tentang kesehatan, Anda mungkin jadi berpikir, "Mau sehat saja kok repot!" Harus menghitung kalori, harus memastikan sayuran tidak terlalu matang, harus berolahraga sekian kali seminggu, dan sebagainya.

Namun untuk mendapatkan tubuh yang sehat, sebenarnya boleh-boleh saja kok memenuhi segala keharusan tersebut dalam taraf "cukup".

"Kalau mencoba melakukan segala sesuatunya dengan benar, akhirnya Anda akan melakukan semua, atau tidak sama sekali," ucap Martin Binks, PhD, psikolog di Duke Diet and Fitness Center di Durham, NC. Artinya, ketika Anda tidak mampu olahraga satu jam setiap hari, maka Anda tidak akan melakukannya sama sekali.

Oleh karena itu, Binks menyarankan untuk mengubah mindset ini. Yakini bahwa setiap tindakan kecil itu berarti. Perubahan kecil tetaplah efektif. Awali dengan lima kebiasaan sederhana di bawah ini.

Buah dan sayuran
Anjuran: 9 porsi buah dan sayuran tiap hari
Cukup: 5 porsi sehari

Seporsi buah atau sayuran sama dengan satu buah segar berukuran sedang, 1/2 cangkir buah potong, secangkir sayuran hijau mentah, atau 1/2 cangkir sayuran masak, seperti brokoli. Nah, lima porsi saja sudah cukup untuk menurunkan risiko stroke hingga 31 persen, demikian menurut studi dari Harvard University. "Lima porsi itu menyediakan antioksidan dan serat yang signifikan untuk mengurangi penyakit jantung dan risiko kanker, serta menjaga berat badan tetap normal," ujar Rosa Mo, RD, profesor nutrisi di University of New Haven.

Kardio
Anjuran: 30 menit sehari, lima hari atau lebih untuk seminggu
Cukup: 17 menit sehari

Perempuan yang berlatih hanya 2 jam selama seminggu (atau 17 menit setiap hari) mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 27 persen, demikian menurut sebuah studi dari Brigham and Women's Hospital di Boston. "Anda bahkan tidak perlu melakukannya dalam sekali waktu. Sekitar 10 studi sejak tahun 1995 menunjukkan bahwa memecah-mecah aktivitas fisik menjadi segmen-segmen kecil sekitar 10 menit itu cukup efektif," kata Barry Franklin, PhD, direktur rehabilitasi jantung di Beaumont Hospital di Royal Oak, MI.

Minum air
Anjuran: 8 gelas sehari
Cukup: Minum saat makan dan ketika haus

Air putih bukan satu-satunya cara untuk tetap terhidrasi. Minuman lain (termasuk teh dan kopi) dan makanan yang mengandung air (seperti sup, buah, dan sayuran) juga berperan. Bahkan, makanan berkontribusi sekitar 20 persen untuk asupan air harian. Perempuan akan mendapatkan jumlah cairan (sekitar 11 gelas sehari) dari minum saat makan, dari makanan, dan dari kebiasaan minum ketika haus. Perempuan yang aktif, atau kita yang hidup di daerah tropis, harus lebih menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.

Tidur
Anjuran: 8 jam tiap malam
Cukup: 7 jam saja

Bagi sebagian orang, kesibukan membuat tidur menjadi suatu kemewahan. Mengejar waktu 8 jam tiap malam saja susah sekali. Kekurangan tidur kerap dikaitkan dengan penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan obesitas. Menurut studi dari Case Western Reserve University, dari sekitar 68.000 perempuan usia paruh baya, mereka yang tidur 5 jam atau kurang, mengalami kecenderungan 32 persen menaikkan berat badannya, dan 15 persen menjadi obese, daripada mereka yang tidur rata-rata 7 jam.

"Tidur kurang dari 6 jam, meskipun hanya beberapa malam, sudah membuat kita kurang mampu membuat keputusan dan mengurangi kewaspadaan," tutur Susan Zafarlotfi, PhD, direktur Institute of Sleep/Wake Disorders Clinic di Hackensack University Medical Center, New Jersey.

Mencuci tangan
Anjuran: 15 - 20 detik sebelum membilas
Cukup: 10 detik, lalu bilas

University of North Carolina di Chapel Hill mendapati bahwa mencuci tangan dengan sabun selama 10 detik sudah cukup untuk mematikan lebih dari 90 persen mikroba penyebab infeksi. "Lamanya waktu sebenarnya tidak begitu penting ketimbang melakukannya secara teratur, khususnya setelah Anda menggunakan toilet, menyentuh seseorang yang sedang sakit, atau memegang daging mentah atau sayuran yang belum dicuci," ungkap Paul Lyons, MD, profesor tamu di Temple University School of Medicine. "Anda juga tidak perlu terlalu mengikuti teknik mencuci. Sabunan saja, lalu bilas yang bersih."

Anda juga tidak perlu memakai sabun antibakteri. Menurut penelitian, penggunaan sabun antibakteri yang berlebihan bisa menimbulkan bakteri yang kebal.

Model Bisnis Buku Digital Rambah Indonesia

Buku elektronik atau e-book diperkirakan akan menjadi sebuah peluang bisnis baru dalam lingkup kemajuan industri teknologi komunikasi informasi. E-book akan menjadi bagian penting dalam pengembangan usaha dot-com di seluruh dunia.

Banyak pengamat memperkirakan, usaha e-book ini akan mencapai skala bisnis 6 miliar dollar AS per tahun, dan akan mengancam bisnis penjualan buku tradisional, termasuk berbagai penerbitan koran dan majalah, dalam waktu yang tak lama lagi.

Semua ini didorong dengan kehadiran perangkat keras disebut e-Book Reader, seperti iPad dengan iBook, Kindle keluaran Amazon, Nook buatan Barnes & Noble, dan perangkat sejenis lainnya. Beragam e-Book Reader sekarang tersedia di pasaran, menggunakan berbagai fitur teknologi, termasuk layar sentuh.

Salah satu e-Book Reader yang tersedia di pasaran adalah iRiver Story E802 yang memiliki memori internal sebesar 2 GB. Di Indonesia, iRiver Story ini dikemas untuk melayani papataka.com, layanan dot-com baru yang berfungsi sebagai pengecer buku atau isi (content) digital seperti Amazon.com yang menyediakan layanan pembelian buku digital secara online.

Faktor bentuk dan berat yang ditawarkan iRiver Story memang ideal untuk membaca buku digital dan memiliki fitur lain, seperti papan ketik QWERTY untuk memberikan catatan pada halaman buku digital atau mencari kata tertentu dalam buku yang sedang dibaca. Perangkat ini memiliki rongga penyimpanan SD Card yang bisa menyimpan buku digital dalam kapasitas besar.

Dan seperti perangkat pembaca buku digital lainnya, persoalan yang sering dihadapi adalah tidak memiliki pengaturan cahaya. Dan iRiver Story mengandalkan pengaturan cahaya secara otomatis tergantung lingkungan tempat kita membaca. Buku yang dibaca iRiver Story bukan hanya secara vertikal, melainkan juga horizontal dengan menekan tombol

Model Bisnis Buku Digital Rambah Indonesia

Buku elektronik atau e-book diperkirakan akan menjadi sebuah peluang bisnis baru dalam lingkup kemajuan industri teknologi komunikasi informasi. E-book akan menjadi bagian penting dalam pengembangan usaha dot-com di seluruh dunia.

Banyak pengamat memperkirakan, usaha e-book ini akan mencapai skala bisnis 6 miliar dollar AS per tahun, dan akan mengancam bisnis penjualan buku tradisional, termasuk berbagai penerbitan koran dan majalah, dalam waktu yang tak lama lagi.

Semua ini didorong dengan kehadiran perangkat keras disebut e-Book Reader, seperti iPad dengan iBook, Kindle keluaran Amazon, Nook buatan Barnes & Noble, dan perangkat sejenis lainnya. Beragam e-Book Reader sekarang tersedia di pasaran, menggunakan berbagai fitur teknologi, termasuk layar sentuh.

Salah satu e-Book Reader yang tersedia di pasaran adalah iRiver Story E802 yang memiliki memori internal sebesar 2 GB. Di Indonesia, iRiver Story ini dikemas untuk melayani papataka.com, layanan dot-com baru yang berfungsi sebagai pengecer buku atau isi (content) digital seperti Amazon.com yang menyediakan layanan pembelian buku digital secara online.

Faktor bentuk dan berat yang ditawarkan iRiver Story memang ideal untuk membaca buku digital dan memiliki fitur lain, seperti papan ketik QWERTY untuk memberikan catatan pada halaman buku digital atau mencari kata tertentu dalam buku yang sedang dibaca. Perangkat ini memiliki rongga penyimpanan SD Card yang bisa menyimpan buku digital dalam kapasitas besar.

Dan seperti perangkat pembaca buku digital lainnya, persoalan yang sering dihadapi adalah tidak memiliki pengaturan cahaya. Dan iRiver Story mengandalkan pengaturan cahaya secara otomatis tergantung lingkungan tempat kita membaca. Buku yang dibaca iRiver Story bukan hanya secara vertikal, melainkan juga horizontal dengan menekan tombol

Apple Pastikan iPad 3G Meluncur

Apple menegaskan bahwa iPad yang memiliki fitur konektivitas seluler 3G akan berada di pasaran AS mulai 30 April 2010. Konsumen yang sebelumnya telah memesan model 3G yang di dalamnya juga memuat koneksi WiFi akan menerima tablet komputer anyar tersebut pada hari yang sama.

Model iPad ber-WiFi telah menggelinding di pasaran sejak 3 April 2010, dan Apple berhasil menjual lebih dari 500.000 unit pada minggu pertama. Minggu lalu, Apple mengumumkan bahwa tingginya permintaan iPad di pasar AS memaksanya untuk menunda pengiriman ke luar AS selama satu bulan.

Sementara itu, konsumen yang ada di luar AS baru bisa membungkus iPad pada akhir Mei 2010. Padahal, Cupertino, basis Apple di California, pada awalnya berencana untuk menjual iPad pada akhir April ini ke Australia, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Spanyol, dan juga Swiss.

iPad memungkinkan pengguna untuk menonton video, mendengarkan musik, bermain game, browsing, dan juga membaca e-book. Saat ini terdapat lebih dari 185.000 aplikasi iPod Touch dan iPhone yang juga bisa diunduh untuk iPad.

iPad yang paling murah dengan koneksi WiFi plus memori 16 GB berbanderol 499 dollar AS per unit. Sementara itu, iPad 3G dengan memori 64 GB dibanderol 829 dollar AS per unit.

Google Akan Membuka Toko Buku Digital

Mulai pertengahan tahun ini, Google dikabarkan akan mulai menjual buku-buku digital melalui toko buku online yang akan dibukanya. Demikian laporan terbaru CNN mengutip juru bicara perusahaan itu.

Hal itu akan menempatkan Google dalam persaingan pasar e-book yang kini mulai populer. Toko buku online Kindle milik Amazon.com melompat lebih dulu memimpin pasar, tetapi Barnes & Noble juga menyusul dengan merilis e-reader Nook dan Apple baru-baru ini meluncurkan iBookstore untuk iPad.

Google telah bermitra dengan HTC Taiwan untuk mengembangkan sebuah komputer tablet baru untuk menyaingi iPad. Toko buku digital sendiri akan membantu penjualan PC tablet rancangan Google itu dan menjadi pundi-pundi barunya.

Namun dengan layanan baru, yang disebut Google Editions, Google tidak menetapkan layanan itu hanya untuk PC tabletnya sendiri. Tidak seperti beberapa pesaingnya, Google berencana buku digitalnya memungkinkan untuk dibaca pada banyak perangkat lain. Namun, Google Editions, di sisi lain, tidak akan membiarkan pengguna mengunduh buku digital, melainkan hanya bisa diakses melalui browser web dan terhubung ke internet.

Berbeda dengan Amazon.com yang memaksa penerbit memaketkan buku-bukunya dengan format khusus, hanya untuk perangkat Kindle buatannya atau aplikasi Kindle yang di-install ke perangkat lain untuk membaca buku di perpustakaan Amazon. Apple juga menganut apa yang disebut standar industri Epub, di mana buku-buku digital itu hanya bisa dibaca di perangkat Apple atau melalui software buatannya.

Firefox Akan Loncat ke Versi 4

Lebih cepat itu lebih baik. Itulah dalil yang dipegang teguh Firefox. Maka versi yang lebih cepat dan lebih berdaya guna dari Firefox, alias Firefox 4, pun dipaparkan oleh Mike Beltzner (Director of Firefox Development) dalam sebuah presentasi online.

Kepada komunitas Mozilla, Beltzner mengatkan bahwa di Firefox 4 timnya berfokus pada tiga sasaran. Ia ingin Firefox “super cepat,” mendukung teknologi Web berstandar terbuka seperti HTML5 dan memperbolehkan pengguna sepenuhnya mengontrol data, browser, dan akses Web. Browser ini akan menawarkan dukungan untuk Direct 2D, dan 64-bit.

Rilis final Firefox 4 diperkirakan hadir bulan November mendatang. Namun jadwal ini masih bisa berubah. Yang jelas Beta pertama akan dihadirkan bulan Juni depan, dengan versi RC (release candidate) pada bulan Oktober.

O ya, rilis besar terakhir Firefox adalah versi 3.6. Sebenarnya Firefox 3.7 diharapkan akan hadir musim semi ini, tetapi versi ini dikabarkan akan dirilis sebagai 3.64

i-CHAT, Portal Aplikasi untuk Tunarungu

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) bekerja sama dengan Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (FNKTRI)dan Yayasan Akrab (Aku Bisa Mendengar dan Bicara) meluncurkan sebuah aplikasi dan portal untuk masyarakat, khususnya para guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dan orang tua, dalam proses pembelajaran bahasa bagi anak tuna rungu. Portal bernama i-CHAT (I Can Hear And Talk) tersebut dapat diakses secara cuma-cuma.

Aplikasi yang resmi tersedia mulai Sabtu (17/4/2010) tersebut dibuat dalam dua mode yaitu mode offline, di mana user harus melakukan instalasi program pada komputernya dan mode online di mana user dapat menjalankan aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini portal tersebut baru memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari 5 modul, yakni Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat.

Modul-modul pembelajaran selanjutnya masih dapat terus dikembangkan baik berupa aplikasi dengan game, animasi, video, maupun jurnal/artikel terkait pendidikan dan metode pembelajaran bagi anak tunarungu. Keseluruhan materi pembelajaran ini dapat dikemas dalam bentuk modul-modul dengan konsep e-learning. Pengembangan selanjutnya dari portal i-CHAT adalah membentuk forum, media social networking, dan konsep user generated content.

Facebooker: Jangan karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga

Facebooker berharap, situs jejaring sosial Facebook tidak diblokir setelah munculnya laman "Everybody Draw Mohammed Day" yang menggelar kontes membuat gambar Nabi Muhammad. Demikian Dadan Hamdani yang mengatasnamakan diri sebagai perwakilan facebooker Indonesia.

"Jangan membakar rumah hanya karena ada tikus yang masuk ke rumah itu, kami (facebooker) juga tidak sepakat isu SARA. Kita harus melihat, FB satu medium yang bisa digunakan siapa pun sehingga muatan apa pun bisa ditumpangi di sana," katanya seusai deklarasi Sekretariat Bersama Masyarakat Sipil di DPD, Jakarta, Kamis (20/5/2010).

Sebagai perwakilan pengguna Facebook, Dadan juga mengimbau agar pengguna Facebook lainnya memahami cara memanfaatkan Facebook yang benar. Hal tersebut juga harus didukung dengan upaya edukasi masyarakat oleh pemerintah. "Kembali pada kampanye penggunaan media online secara beretika, lebih sehat. Pemerintah juga harus menyadarkan berbagai elemen, termasuk MUI, bahwa ini persoalan, hanya karena nila setitik, hingga rusak susu sebelanga," imbuhnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia menentang keras laman Facebook yang menggelar kontes menggambar Nabi Muhammad. Beberapa kalangan, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring, menilai bahwa laman tersebut menghina agama Islam. Menkominfo bahkan meminta ISP untuk memblokir halaman kontes di Facebook tersebut agar tidak bisa diakses dari Indonesia, bukan memblokir Facebook secara keseluruhan.

Mengatasi Kecemasan

Seorang mahasiswa S2, koordinator kelas, sebutlah namanya Christin, membuat teman-teman sekelasnya terheran-heran. Pasalnya, Christin yang aktif, senang bercanda, dan memiliki postur tubuh bak atlet itu ternyata memiliki kecemasan yang irasional, hanya karena mendengar kata “kecoak”.

Dengan muka tegang ia sibuk menutup telinga dengan saputangan tebal ketika teman-temannya bicara tentang kecoak. Ironis kedengarannya. Kenyataannya, keadaan seperti ini benar-benar dialami oleh sebagian dari kita, meski dengan intensitas dan objek yang berbeda-beda.

Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi negatif. Baik bersifat rasional maupun irasional ini merupakan persoalan tersendiri bagi yang mengalaminya. Oleh sebab itu, kita perlu memiliki keterampilan untuk mengatasinya.

Apa itu Kecemasan?
Perihal rasa cemas, semua orang mengetahui dan pernah merasakannya. Namun, untuk menjelaskan apa itu kecemasan kita mungkin memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Dalam Psikologi, ada yang menjelaskan bahwa kecemasan merupakan ketakutan yang tidak realistis, suatu perasaan terancam ketika merespon sesuatu yang sebenarnya tidak sungguh-sungguh mengancam. Ini berbeda dengan ketakutan, yang bersifat realistis, benar-benar karena sesuatu yang menakutkan.

Untuk menghindari pengertian antara cemas dan takut (juga dengan nervous dan tegang) yang pada dasarnya tidak terlalu jelas perbedaannya, kita dapat berpegang pada penjelasan yang diberikan Calhoun & Acocella (1990). Menurut mereka, kecemasan merupakan suatu perasaan takut (realistis maupun tidak), disertai peningkatan gejolak fisiologis.

Bagaimana kecemasan berkembang, khususnya yang tidak realistis?
Sigmun Freud dengan teori psikodinamikanya menjelaskan, kecemasan yang tidak realistis (seperti halnya kecemasan karena kecoak), merupakan gejala dari rasa takut yang lebih mendalam. Biasanya berhubungan dengan alam bawah sadar yang berkaitan dengan dorongan seksual atau agresif, yang menerobos kontrol ego menuntut pemuasan, dan akhirnya menimbulkan ketakutan luar biasa pada diri individu.

Lain halnya penjelasan dari aliran perilaku (behaviorism) dengan tokoh-tokoh Watson, Skinner, dll. Kecemasan yang realistis maupun yang tidak realistis menurut mereka merupakan hasil pengondisian respon.

Contohnya, seorang anak mengenal kecoak bersamaan dengan peristiwa lain yang mengerikan (misalnya ia terkunci di kamar mandi dan menemukan gerombolan kecoak di saluran pembuangan). Hasilnya, ia mempelajari dan merespon kecoak sebagai makhluk yang mengerikan. Hal ini dapat terbawa hingga dewasa.
Kecemasan mempunyai tiga komponen, yaitu emosional, kognitif, dan fisiologis. Dalam komponen emosional, individu mengalami perasaan takut yang intens dan disadari. Dalam komponen kognitif, peningkatan rasa takut akan mengacaukan kemampuan individu untuk berpikir jernih.

Dalam komponen fisiologis, tubuh merespon ketakutan dengan memobilisasi diri untuk bertindak, baik dikehendaki ataupun tidak. Respon fisiologis ini merupakan hasil kerja sistem saraf otonom yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh.

Respon fisiologis ketika terjadi kecemasan antara lain detak jantung meningkat, irama napas lebih cepat, pupil mata melebar, proses pencernaan terhenti, pembuluh darah menyempit, tekanan darah naik, kelenjar adrenalin dalam darah meningkat. Itu semua menyebabkan individu menjadi tegang dan siap melakukan tindakan menyerang atau melarikan diri dari situasi yang ada.

Kecemasan, bila terjadi dalam level sedang dan dalam keadaan memang ada hal yang harus ditakuti (misalnya sedang menghadapi wawancara kerja), merupakan hal normal. Akan menjadi masalah bila kecemasan terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan situasi yang ada (tidak realistis).

Kecemasan semacam ini akan memerosotkan sumber daya fisik dan fisiologis kita. Lebih jauh lagi, dapat mengurangi rasa berharga, merasa kecil, dan tidak berdaya.

Menganalisis Kecemasan
Pola kecemasan berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan itu antara lain dalam hal penyebab yang memicu kecemasan (anteseden), keadaan cemas itu sendiri (tingkat kecemasan, gejala), dan konsekuensi yang ada setelah terjadi kecemasan.

Untuk mengendalikan kecemasan, terlebih dahulu kita perlu melakukan analisis terhadap kecemasan tersebut.
Pertama, kita tentukan apa yang membuat kita cemas: Karena melihat kecoak? Karena harus mengalahkan orang lain dalam suatu hal (kompetisi)? Atau karena menghadapi soal-soal ujian?
Bila kecemasan itu karena kecoak, perlu dipastikan apakah bulunya yang membuat cemas? Atau baunya?
Dalam situasi seperti apa kecemasan terhadap kecoak itu muncul: Kalau melihat? Kalau mendengar kata kecoak? Kalau melihat di kamar? Hanya kalau malam atau sembarang waktu?

Kedua, kita menentukan penyebab internal (dari dalam diri), yakni dengan memeriksa kecemasan itu sendiri: Apakah yang kita pikirkan dan kita rasakan saat terjadi pengalaman kecemasan itu?
Bila kecemasan karena kecoak, perlu diperiksa: Apakah bayangan kecoak bergerombol muncul kembali setiap kali melihat kecoak? Apakah kecoak itu membangkitkan rasa muak yang luar biasa? Ataukah kecoak mengingatkan pada peristiwa mengerikan?

Ketiga, kita mendeskripsikan konsekuensi dari kecemasan itu. Apa yang kita lakukan dengan mengalami kecemasan? Bila cemas karena kecoak, perlu dideskripsikan respon apa yang terjadi setelah timbul kecemasan: Apakah kita lari, bersembunyi, atau menghindar? Seperti apa akibatnya terhadap tubuh, terhadap perasaan, dan terhadap pikiran (kognisi)?

Mengelola Kecemasan
Setelah melakukan analisis, kita dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.
- Perencanaan lingkungan
Berbagai stimulus (objek, orang, situasi) yang membuat kita mengalami kecemasan bukanlah hal yang harus kita hadapi. Kita berhak menghindari stimulus-stimulus tersebut.

Contohnya, film horor bukanlah sesuatu yang harus kita tonton. Bila kita cemas/takut, kita dapat menghindari dengan tidak menontonnya. Bila takut kecoak, kita dapat menghindarinya di rumah dengan cara membasminya. Di luar rumah, kita dapat menghindari kecoak dengan cara sebisanya menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang kecoak.

Namun, tidak semua stimulus yang membuat cemas dapat kita hindari begitu saja. Contohnya, kecemasan tinggi yang terjadi setiap kali mau ujian, berbahaya bila kita atasi dengan menghindari ujian. Untuk itu kita perlu mengatur agar kecemasan sewaktu ujian dapat berkurang dengan cara belajar sampai tuntas dsb. Kalau kita cemas setiap kali orangtua bertengkar, tentu saja kita tidak cukup hanya menghindari orangtua kita. Kita berhak meminta mereka tidak bertengkar, mengatasi konflik dengan cara dialog yang baik.

Pendek kata, menghindar merupakan cara yang paling umum dipilih dalam perencanaan lingkungan. Namun, cara menghindarinya perlu kita pikirkan, agar hal lain yang lebih penting tidak dikorbankan.

- Relabeling dan self-talk
Bila kita tidak dapat mengindari stimulus yang membuat kita cemas, cara lain yang dapat dilakukan adalah mengurangi pemicu internal, yakni di dalam diri kita sendiri. Biasanya berupa pikiran dan ungkapan-ungkapan negatif yang diikuti dengan emosi negatif.

Bila kita selalu cemas saat menghadapi ujian, mungkin itu karena kita dalam hati berpikir tentang kemungkinan gagal, tentang soal-soal yang tidak dapat dijawab. Oleh sebab itu, kita perlu mengganti dengan keyakinan dan perkataan positif terhadap diri sendiri, “Mungkin tidak mudah, tetapi aku akan dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan baik setelah aku belajar sungguh-sungguh.”

Dalam kasus kecemasan terhadap kecoak, bila semula kita menganggap kecoak sebagai monster yang mengerikan, ganti dengan pikiran bahwa kecoak hanya seekor serangga yang tidak berbahaya. Kita dapat mengatakan pada diri sendiri, “Aku pasti dapat menghadapi kecoak karena nyatanya kecoak hanyalah serangga yang tidak berbahaya seperti jangkrik.”

Kita tidak perlu menyatakan sesuatu yang terlalu optimistis, cukup yang realistis. Relabeling dan self-talk ini dapat menghambat respon cemas yang biasanya terjadi secara otomatis.

- Desensitisasi
Respon cemas sedapat mungkin harus diubah agar kita tidak lagi mengalami emosi negatif bila mendapat provokasi stimulus yang membuat cemas. Cara yang sangat efektif adalah desensitisasi. Desensitisasi terdiri dari dua langkah: rileksasi dan secara bertahap mengalami stimulus yang membuat cemas.

Rileksasi dilakukan dengan cara melemaskan seluruh otot tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Latihan ini untuk setiap bagian tubuh disertai mengatur pernapasan perut (napas panjang). Pernapasan panjang dimulai terlebih dahulu sebelum melemaskan bagian-bagian otot tubuh.

Setelah dicapai keadaan rileks, selanjutnya mulai berlatih menghadapi stimulus yang membuat kita cemas. Hal ini dapat dengan cara membayangkan (dapat dilakukan dengan gambar) maupun sungguh-sungguh menghadapinya. Tampilan stimulus, misalnya kecoak, diperlihatkan dalam keadaan yang paling tidak mencemaskan (misalnya hanya tampak sedikit sayapnya di balik bunga).

Setelah berhasil, secara bertahap stimulus ditampilkan dalam keadaan yang sedikit mencemaskan, misalnya satu sisi sayap kecoak tampak di balik bunga). Demikian seterusnya.

Kombinasi rileksasi dan latihan menghadapi stimulus ini dilakukan hingga seseorang benar-benar tidak lagi cemas menghadapi stimulus itu apa adanya.

Kamis, 20 Mei 2010

Jangan Pelit Ucapkan Terima Kasih

Kadang kala hal-hal kecil justru membuat hubungan Anda dan pasangan makin erat. Misalnya saja saling mengucapkan terima kasih. Dengan mengucapkan terima kasih, rasa kepuasan kita kepada pasangan juga akan meningkat.

Ungkapan syukur dan terima kasih, bila disampaikan dengan tulus, akan meningkatkan kekuatan sebuah hubungan. Demikian menurut Nathaniel Lambert, pakar psikologi dalam jurnal Psychological Science.

"Saat kita mengekspresikan rasa terima kasih kepada seseorang, kita akan lebih fokus pada hal-hal baik yang telah dilakukan orang itu kepada kita. Hal ini akan membuat kita lebih fokus pada hal-hal positif dalam hubungan Anda dan dia," ujar Lambert.

Dalam penelitian yang dilakukan Lambert diketahui, mayoritas responden yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada orang terdekatnya merasa hubungannya menjadi lebih kuat. "Orang yang mendapat ungkapan terima kasih juga akan tergerak untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Lambert menjelaskan, dalam kehidupan modern saat ini, kita cenderung berkutat dengan keuntungan pribadi. "Kita sering mencari-cari apa yang belum orang lakukan untuk kita. Di sinilah pentingnya ucapan terima kasih karena ia bisa mengubah fokus negatif menjadi positif," tuturnya.

Nah, bagaimana dengan Anda, apakah ucapan terima kasih sudah jadi barang langka dalam kehidupan dengan pasangan?

Remaja, Dunia Penuh Ekspresi

Seorang ibu terbengong-bengong karena anak lelakinya yang menginjak usia 17 tahun ingin mengenakan anting. Pasalnya, ia remaja yang baik-baik saja, dan cenderung disukai oleh teman, guru, maupun orangtuanya sendiri karena selalu berperan sesuai harapan.

Anting bagi para orangtua tradisional hanya pantas dikenakan wanita. Itulah sebabnya keinginan si remaja pria itu sulit dimengerti oleh sang ibu. Ketika ditanya alasan keinginannya, si anak hanya mengatakan, “Kan keren!?”

Ibu itu baru sedikit mengerti bagaimana arti kata “keren” ketika suatu saat mereka menikmati paduan suara yang indah, dikomandani seorang konduktor muda, notabene seorang pemuda dengan penampilan macho, meski mengenakan anting di sebelah telinganya. Pada saat itu si anak menyatakan, “Keren ‘kan, Bu?”

Tidak mudah menyelami kehidupan remaja. Apa yang mereka pikir, rasakan, dan lakukan, seringkali berbeda dengan yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh orang dewasa pada umumnya. Dari soal cara berpakaian, model rambut, dan aksesori hingga bagaimana mereka mengembangkan kebiasaan-kebiasaan berperilaku, biasanya mengundang komentar dari orangtua.

Dunia mereka penuh angan-angan indah. Namun, apa yang indah bagi mereka itu belum tentu dapat diterima oleh para orangtua.

Banyak orangtua yang dibuat khawatir karena perilaku anak remajanya, terutama karena mereka tidak lagi “manis” seperti ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan, banyak orangtua dan guru yang cenderung memberikan label kepada mereka sebagai generasi yang sulit diatur.

Sebagai orangtua, sudah sepatutnya kita belajar untuk memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh anak-anak kita yang tengah berada dalam masa remaja. Dengan itu keadaan yang menjengkelkan dapat berubah menyenangkan.

Perkembangan Psiko-Seksual
Kita tahu bahwa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja diawali dengan tanda-tanda kematangan seksual. Bagi remaja, perubahan pada aspek biologis ini merupakan pengalaman yang cukup mengejutkan.

Anak perempuan mulai mengalami menstruasi, dan anak laki-laki mulai mengalami mimpi basah. Konsekuensi dari perkembangan hormonal tersebut adalah perasaan-perasaan romantis terhadap lawan jenis.

Perkembangan tersebut merupakan peristiwa monumental, yakni membuat mereka mulai menyadari dirinya bukan lagi sebagai kanak-kanak. Ditambah lagi dengan perkembangan kognisi yang semakin lengkap, mampu berpikir secara teoretis/hipotetis, membuat remaja benar-benar mengalami dunia secara baru.

Dengan kemampuan kognisinya itu mereka mulai menilai dunianya secara lebih utuh. Mereka membutuhkan orangtua sebagai tempat bertanya dan mendapatkan rasa aman. Di sisi lain, mereka juga dapat menilai orangtuanya secara negatif bila tidak sesuai dengan gambaran ideal mereka.

Pada masa ini remaja memasuki masa emansipasi. Mereka mengalami dorongan-dorongan untuk mengekspresikan diri secara orisinal. Mereka memiliki cita rasa baru yang sangat berbeda dengan ketika kanak-kanak, dan ingin dapat mengekspresikannya sebagaimana adanya.

Ada kalanya mereka ingin seperti orang dewasa yang dapat bebas memutuskan segala sesuatu bagi dirinya sendiri. Mereka membutuhkan pengakuan sebagai pribadi yang otonom.

Teman Sebaya
Dalam keadaan normal, keluarga merupakan satu-satunya tempat berlindung yang nyaman bagi anak. Namun, dengan berkembangnya dorongan untuk memiliki otonomi, mereka mulai menengok dunia di luar keluarga, yakni teman sebaya.

Begitu pentingnya teman sebaya bagi remaja, bahkan ada kalanya menjadi sangat penting melebihi keluarga. Hal ini disebabkan di sana mereka lebih bebas berekspresi, dapat bersama-sama mendapatkan pengalaman tentang dunia, dan dapat memperkuat identitas dirinya melalui aktivitas bersama.

Contohnya, mereka cenderung sama-sama menolak otoritas yang sewenang-wenang, baik di rumah maupun di sekolah. Mereka sama-sama menyukai keceriaan dan menolak situasi yang menekan. Kesamaan-kesamaan ini memungkinkan mereka untuk saling mendukung, termasuk dalam hal mengekspresikan diri.

Mereka sama-sama ingin mencoba hal-hal baru, tidak puas dengan hal-hal yang tradisional, melepaskan diri dari stereotip-stereotip yang dibangun oleh masyarakat. Model rambut, pakaian, sepatu, menjadi sarana mengekspresikan keinginannya akan orisinalitas.

Tato pada tubuh tidak lagi diartikan sebagai simbol kebrutalan; gaya punk tidak lagi dimaknai sebagai penampilan anak jalanan; anting tidak harus untuk wanita dan tidak pula dimaknai sebagai simbul gay, dan seterusnya.

Bagaimanapun, mengikuti kematangan seksual yang terjadi, mereka ingin dapat mengembangkan perilaku sesuai dengan peran jenisnya, sebagai pria atau wanita secara matang. Di antara teman sebaya mereka dapat mengekspresikan bagaimana perilaku yang matang sesuai tuntutan peran jenisnya.

Dalam kebersamaan itu mereka dapat saling memperkuat identitas dirinya. Dalam Psikologi Sosial sangat dimaklumi bahwa seseorang cenderung mengelola keanggotaannya dalam suatu kelompok dalam rangka mengelola konsep diri.

Dengan menjadi anggota kelompok, individu akan merasa memiliki identitas sosial yang pasti. Bagi remaja, identitas sosial sangat penting karena mereka masih membutuhkan kepastian siapa dirinya dalam masyarakat agar merasa berharga.

Secara keseluruhan, teman sebaya bagi remaja memiliki enam fungsi positif (Kelly & Hansen, dalam Dacey & Kenny, 1997): (a) mengendalikan impuls agresif; (b) mendapatkan dukungan sosial dan dukungan emosional serta kemandirian; (c) meningkatkan keterampilan sosial, kemampuan bernalar, dan mengekspresikan perasaan secara matang; (d) mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan perilaku sesuai peran jenis; (e) memperkuat nilai-nilai dan keputusan moral; (f) memperkuat harga diri (self esteem).

Bergaul Bikin Masa Tua Bahagia

Bermain dengan cucu-cucu memang menyenangkan, tapi bukan itu yang membuat para Opa dan Oma bahagia. Tetap aktif secara sosial dan punya banyak teman selain tentu saja punya pasangan hidup dianggap lebih membahagiakan. Paling tidak untuk para orang-orang lanjut usia di Inggris.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 279 pensiunan di Inggris disebutkan bahwa memiliki cucu memang membanggakan, tapi ada sisi positif dan negatifnya menjalani masa tua dengan dikelilingi para cucu.

"Sisi positif dari memiliki anak dana cucu akan menambah tujuan dan makna hidup, tapi bila sebagian besar waktu harus menjaga cucu itu akan merusak kebebasan dan otonomi yang merupakan inti dari masa pensiun," kata Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich, Inggris.

Para responden yang terlibat dalam survei tersebut diambil dari situs pensiunan. Mereka diminta mengisi kuosioner tentang keluarga, teman dan aktivitas mereka di masa pensiun. Mereka juga diminta menilai sendiri skala kebahagiaan mereka.

Bila dibandingkan antara Opa dan Oma yang memiliki anak dan cucu dengan yang tidak, ternyata tidak ada perbedaan pada skala kepuasan hidup. Beda halnya dengan persahabatan dan kehidupan sosial yang mereka miliki yang dinilai lebih mendatangkan kebahagiaan di masa tua.

Para ahli menilai, para lansia yang menjalani masa pensiun kerap terperangkap dalam rasa kesepian. Itu sebabnya bergaul dan aktif secara sosial dianggap memenuhi kebutuhan psikologis. "Orang yang punya komunitas pertemanan di masa tua merasa lebih punya tujuan dan bisa mengasah kemampuan mereka, jika komunitas itu melibatkan keterampilan," kata Robinson.

Makna memiliki teman sebaya (peer) tidak hanya dirasakan oleh para remaja. Dalam setiap tahapan usia, kita akan merasa teman lebih memahami tahap kehidupan yang sedang kita jalani. "Pertemanan juga memberi kita dukungan sosial," tambah Robinson.

Selain teman sebaya, pasangan hidup juga dianggap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan hidup di masa tua. Penelitian menunjukkan, warga senior yang menjanda atau duda, tidak pernah menikah, atau pun bercerai merasa hidupnya kurang bahagia.

Bergaul Bikin Masa Tua Bahagia

Bermain dengan cucu-cucu memang menyenangkan, tapi bukan itu yang membuat para Opa dan Oma bahagia. Tetap aktif secara sosial dan punya banyak teman selain tentu saja punya pasangan hidup dianggap lebih membahagiakan. Paling tidak untuk para orang-orang lanjut usia di Inggris.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 279 pensiunan di Inggris disebutkan bahwa memiliki cucu memang membanggakan, tapi ada sisi positif dan negatifnya menjalani masa tua dengan dikelilingi para cucu.

"Sisi positif dari memiliki anak dana cucu akan menambah tujuan dan makna hidup, tapi bila sebagian besar waktu harus menjaga cucu itu akan merusak kebebasan dan otonomi yang merupakan inti dari masa pensiun," kata Oliver Robinson, peneliti dari Universitas Greenwich, Inggris.

Para responden yang terlibat dalam survei tersebut diambil dari situs pensiunan. Mereka diminta mengisi kuosioner tentang keluarga, teman dan aktivitas mereka di masa pensiun. Mereka juga diminta menilai sendiri skala kebahagiaan mereka.

Bila dibandingkan antara Opa dan Oma yang memiliki anak dan cucu dengan yang tidak, ternyata tidak ada perbedaan pada skala kepuasan hidup. Beda halnya dengan persahabatan dan kehidupan sosial yang mereka miliki yang dinilai lebih mendatangkan kebahagiaan di masa tua.

Para ahli menilai, para lansia yang menjalani masa pensiun kerap terperangkap dalam rasa kesepian. Itu sebabnya bergaul dan aktif secara sosial dianggap memenuhi kebutuhan psikologis. "Orang yang punya komunitas pertemanan di masa tua merasa lebih punya tujuan dan bisa mengasah kemampuan mereka, jika komunitas itu melibatkan keterampilan," kata Robinson.

Makna memiliki teman sebaya (peer) tidak hanya dirasakan oleh para remaja. Dalam setiap tahapan usia, kita akan merasa teman lebih memahami tahap kehidupan yang sedang kita jalani. "Pertemanan juga memberi kita dukungan sosial," tambah Robinson.

Selain teman sebaya, pasangan hidup juga dianggap sangat penting untuk meningkatkan kepuasan hidup di masa tua. Penelitian menunjukkan, warga senior yang menjanda atau duda, tidak pernah menikah, atau pun bercerai merasa hidupnya kurang bahagia.