Rabu, 16 Juni 2010

Berbagai Macam Aplikasi Dalam Sistem Bisnis Fungsional :


* Sistem Pemasaran


- OE/S atau Order Entry Sales adalah struktur interaksi antara manusia, peralatan metode-metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Fungsi utama sistem OE/S adalah menyediakan aliran informasi yang mendukung :

- Rutin kerja dalam bagian order penjualan, bagian kredit, dan bagian pengiriman (dengan cara menangkap dan mencatat data yang berhubungan dengan fungsi pemasaran dan penjualan).

- Pembuatan keputusan untuk personel yang mengatur fungsi penjualan dan fungsi pemasaran.


- OLRT atau On-line Real Time adalah Pemrosesan lengkap suatu data transaksi yang dilakukan segera setelah dimasukkan ke dalam system komputer.

Fungsi utama system OLRT adalah menyediakan aliran informasi kepada pelanggan sesaat setelah melakukan order, dan mempermudah serta mempersingkat waktu bagi unit kerja pada bagian order penjualan untuk menginformasikan ketersediaan produk kepada pelanggan.


* Sistem Manufacturing


- MRP atau Material Requirement Planning adalah Sebuah system

software yang berkemampuan mengintegrasi beberapa system informasi yang berkaitan dengan produksi guna menyesuaikan dengan jadwal produksi secara otomatis.

Fungsi utama system MRP adalah memperbaiki system persediaan dan system penjadwalan produksi agar menghasilkan informasi yang akurat dan mutakhir guna keperluan manajemen produksi.


- MRP II atau Manufacturing Resources Planning adalah Sebuah system software komputer yang lebih mutakhir, yang bukan hanya meliputi manajemen pesediaan dan penjadwalan produksi, tetapi juga melingkupi dan mengintegrasikan perencanaan produksi dengan proses perencanaan keuangan.

Fungsi utama system MRP II adalah memberikan kemudahan dengan mengintegrasikan system manajemen persediaan material dan system penjadwalan produksi sebagai system yang terpadu dan menjadikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan manufacturing sebagai jaringan informasi interaktif.

Diposkan oleh go zara go !! di 5/20/2010 03:46:00 AM 0 Comments Link ke posting ini
Label: SIM 2
Reaksi:
Pentingnya Teknologi Informasi

Ini diambil dari materi download , Pelajaran Manajemen dan SIM 2 , Dosen Diana Ikasari , tentang Pentingnya Teknologi Informasi


PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI


Perusahaan hanya akan bertahan sukses dalam jangka panjang apabila berhasil membangun strategi untuk menghadapi 5 tekanan persaingan (competitive forces) yaitu:

1. persaingan dengan kompetitor atau perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industry

2. ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industry

3. ancaman produk atau jasa pengganti

4. posisi tawar (bargaining power) konsumen

5. posisi tawar (bargaining power) pemasok


Strategi dasar untuk menghadapi tekanan persaingan tersebut adalah:

· Strategi Cost Leadership

· Strategi Differensiasi

· Strategi Inovasi

· Strategi Pertumbuhan

· Strategi Aliansi


Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.

Membangun bisnis dengan customer-focused


Perusahaan yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia dapat :


· Mempertahankan agar customers loyal

· Dapat mengantsisipasi kebutuhan masa yang kan datang

· Mampu merespon kekhawatiran customer

· Menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada customer


Bagaimana perusahaan agar dapat menyediakan customer value :

· Mampu menelusuri preferensi dari pelanggan

· Mengikuti trend pasar

· Dapat menyediakan produk dan service kapan saja dan dimana saja

· Mampu menyediakan pelayanan kepada customer sesuai dengan yang diinginkan

· Memanfaatkan Customer Relationship Management (CRM) systems untuk dapat focus kepada customer


Value Chain dan Strategi Information System


Salah satu teori yang dikembangkan oleh Michael Porter adalah teori value chain. Teori ini menggambarkan bahwa sebuah perusahaan adalah suatu rangkaian bentuk aktivitas dasar yang mempunyai fungsi menambah value bagi produk dan jasa yang dihasilkan.


Akitivitas yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari :


· Primary processes, yaitu suatu aktivitas proses yang berhubungan langsung dengan proses manufaktur atau penyediaan produk.


· Support processes, yaitu aktivitas proses yang dari waktu ke waktu memberikan dukungan terhadap perusahaan dan secara tidak langsung memberikan kontribusi kepada produk dan jasa yang dihasilkan.


Primary processes terdiri dari :


1. Inbound logistic (input) : masuknya material yang akan diproses (diterima, disimpan).

2. Operations (manufacturing and testing): material yang digunakan dalam kegiatan operasi yang lebih bernilai ditambahkan dalam pembuatan produk.

3. Outbound Logistic (storage and distribution) : produk-produk perlu disiapkan untuk delivery (packaging,storing and shipping).

4. Marketing and sales : mencoba untuk menjual produk untuk costumer, meningkatkan nilai produk dengan manghasilkan demand (permintaan) untuk produk-produk perusahaan (nilai dari item produk yang terjual lebih besar daripada yang terjual).

5. Service : ditujukan untuk customer yang akan memberikan nilai, dan dari penambahan nilai ini, hasil primary processes diharapkan menghasilkan profit.


Primary Processes didukung dengan support processes, meliputi :

1. infrastruktur perusahaan (accounting, finance, management)

2. manajemen sumber daya manusia

3. pengembangan teknologi (Riset and Development)

4. procurement


Dengan mengaplikasikan value chain dalam maka perusahaan dapat ikut serta dalam strategi kompetitif untuk memberikan nilai yang terbaik pada produk atau jasa yang dihasilkan.


PENGGUNAAN TI UNTUK KEUNGGULAN STRATEGIS


Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam penggunaan teknologi informasi. Banyak perusahaan memanfaatkan teknologi informasi sebagai keunggulan kompetitif yang membedakan dengan perusahaan lainnya dalam satu pasar.


1. Strategi kompetitif dengan menggunakan teknologi informasi, adalah:
Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang efisiensi menciptakan biaya perubahan yang mengunci customers dan suplayers didalam perusahaan.

2. Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun rintangan bagi para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke dalam industri tersebut.

3. Masuknya berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.

4. Dorong investasi ahli-ahli sistem informasi, hardware, software, database, dan jaringan, dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategi.


Salah satu dari implementasi yang sangat penting dari strategi kompetitif adalah bussiness process reenginerring (BPR), yaitu suatu proses melakukan pemikiran ulang yang mendasar dan desain kembali secara radikal dalam proses bisnis untuk menghasilkan perubahan yang luar biasa pada cost, kecepatan, kualitas dan pelayanan.

Menjadi perusahaan yang tangkas/gesit (agile).


Agility dalam sebuah kinerja bisnis dapat diartikan sebagai keberhasilan perusahaan dalam mengahadapi perubahan yang sangat cepat, dan pasar global yang semakin terpisah pisah sesuai dengan tuntutan akan kualitas tinggi, kinerja baik dan semakin personal sesuai keinginan konsumen.


Untuk mewujudkan Agile company, ada 4 strategy dasar yang harus dilaksanakan :


ü Konsumen harus mengetahui bahwa produk perusahaan adalah solusi individu atas masalah yang dihadapi, sehingga harga produk dapat ditetapkan dengan basis nilai (value) sebagai sebuah solusi, dibandingkan dengan harga produksi semata

ü Bekerjasama dengan konsumen, suplier dan kompetitor agar dapat menyediakan produk di pasar dengan segera dan biaya seefektif mungkin

ü Mengatur perusahaan sehingga dapat berkembang pesat dalam keadaan yang selalu berubah dan diliputi ketidakpastian. Cara yang dilakukan dengan menerapkan struktur organisasi fleksibel yang mengacu pada kesempatan di pasar

ü Melipatgandakan dampak dari sdm dan pengetahuan yang dimiliki


Menciptakan perusahaan virtual (VC - Virtual Company)


VC adalah perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan manusia, organisasi, aset dan gagasan / pikiran.
VC menciptakan jaringan informasi melaui jaringan internet, intranet dan ekstranet. Juga menciptakan Interenterprise information systems dengan pemasok, konsumen, subkontraktor dan supplier.


Strategi yang diterapkan:

· Berbagi infrastruktur dan resiko dengan persekutuan

· Menghubungkan kompetensi inti yang saling berhubungan

· Meningkatkan efisiensi waktu & kas melalui sharing

· Meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar

· Memperoleh akses kepada pasar baru dan share market atau loyalitas konsumen

· Beralih dari sekedar menjual produk menjadi menjual solusi


Membangun Knowledge Creating Company.


Ada 2 macam knowledge yang dikembangkan perusahaan :


Explicit knowledge: data, dokumen, dan seluruh hal yang tertulis atau yang tersimpan didalam computer


Tacit knowledge: “how-to” knowledge yang ada dalam pikiran masing masing pekerja Tacit Knowledge seringkali menggambarkan informasi terpenting dari sebuah organisasi, namun tidak tercatat secara tertulis tetapi berada didalam akal / pikiran masing masing karyawan. Learning organization menciptakan system yang memungkinkan Tacit knowledge dapat diakses seluruh karyawan. Knowledge management yang sukses, menciptakan teknik, teknologi, sistem dan reward/insentif yang mendorong karyawan untuk membagikan pengetahuan yang dimiliki sehingga secara akumulasi meningkatkan workplace and enterprise knowledge. Perusahaan membangun Knowledge Management System (KMS) untuk mengelola pembelajaran organisasi dan bisnis.

Tujuan dari KMS yaitu menciptakan sistem yang memfasilitasi karyawan untuk menciptakan, mengelola secara sistematis dan membuat knowledge tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan didalam organisasi. Dalam informasi ini termasuk proses, prosedur, paten, referensi kerja, dan formula, best practise, peramalan dan kepastian. KMS didesain untuk menyediakan imbal balik/feedback secara cepat kepada karyawan, mendorong perubahan perilaku, dan perubahan kinerja bisnis secara signifikan. Knowledge yang ada akan diimplementasikan dalam proses bisnis, produk dan jasa yang dihasilkan. Integrasi ini menjadikan perusahaan menjadi lebih innovative dan agile dalam menyediakan produk dan layanan pelanggan berkualitas.

Tidak ada komentar: