DENPASAR, KOMPAS.com- Setelah merazia telepon seluler pelajar di dua sekolah kawasan jalan Kamboja, aparat Kepolisian Kota Besar Denpasar tidak menemukan video porno Ariel-Luna Maya atau Ariel-Cut Tari. Namun polisi justru dikejutkan dengan penemuan sebuah flash disk yang berisi video-video porno bule.
Saat merazia HP di sebuah kelas SMA/SMK Dwijendra Denpasar, seorang petugas Poltabes menemukan sebuah flash disk di tas milik salah seorang pelajar. Setelah diperiksa isinya di dalam laptop, terdapat satu folder berisi belasan video porno barat yang tidak sepantasnya ditonton anak di bawah umur.
“Kami akan periksa dulu, untuk masalah sanksi kita akan koordinasikan dengan pihak sekolah,” ujar Komisaris Sang Gede Sukawiyasa, Perwira Humas Poltabes Denpasar.
Sementara dari pihak sekolah, pelajar yang membawa flash disk tersebut akan dilakukan pembinaan. “Kami akan memanggil orang tuanya dan akan melakukan pembinaan kepada anak tersebut,” ujar Kepala sekolah SMK Dwijendra, Ketut Widia.
Kepada petugas, siswa tersebut mengaku bahwa flash disk itu bukan miliknya. Dia hanya “nemu” dua bulan yang lalu.
Dia mengetetahui ada video porno di dalamnya tapi tidak dihapus karena dianggap tidak mengganggu. Menurut pihak sekolah, razia ini sebenarnya sudah rutin dilakukan dan selama ini tidak ada pelajar yang kedapatan menyimpan video-video porno dan ini merupakan penemuan pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar