KOMPAS.com — Tinggi badan kurang dari 165,4 cm pada pria dan 153 cm pada wanita akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Ini karena pembuluh darah yang menuju jantung lebih kecil sehingga lebih mudah terjadi sumbatan.
Setelah menganalisis data lebih dari tiga juta orang, para ahli dari Eropa menyimpulkan bahwa orang yang tinggi badannya tergolong pendek memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan dengan orang yang tinggi.
Kendati demikian, orang yang pendek tidak perlu khawatir. "Tinggi badan cuma salah satu faktor. Meski tinggi badan tidak bisa diubah, kita bisa mengubah faktor lain, seperti berhenti merokok dan berolahraga," kata ketua peneliti, Dr Tuula Paajanen.
Dengan mengetahui faktor risiko ini, orang-orang yang termasuk dalam kelompok pendek diharapkan lebih peduli menjaga kesehatannya. "Dengan demikian, orang yang punya risiko bisa lebih mengontrol kesehatan jantungnya lebih serius," kata Prof Jaako Tuomilehto dari Universitas Helsinki, Finlandia.
Di lain pihak, orang yang tinggi bukannya terbebas dari risiko sakit jantung. "Mereka tetap punya risiko yang sama dengan orang yang pendek," kata Tuomilehto.
Upaya menjaga kesehatan jantung yang utama adalah berolahraga teratur, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, dan pola makan yang seimbang. "Berapa pun tinggi badan Anda, tindakan pencegahan ini penting dilakukan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar