Kamis, 10 Juni 2010

Dengan Merekam, Mereka "Berfantasi"

JAKARTA, KOMPAS.com — Rekaman adegan mesum di internet dengan pelaku mirip artis Luna Maya dan Ariel Peterpan mengundang perhatian banyak kalangan.

Kasus ini mengingatkan kita pada video-video mesum sebelumnya yang sempat menghebohkan dan menimpa sejumlah public figure seperti mantan anggota DPR dan sejumlah artis lainnya.

Seiring kemajuan teknologi ponsel dan internet, kasus video mesum makin banyak terungkap. Pelakunya pun bisa bervariasi, baik dari sisi usia maupun jabatan atau profesi.

Di mata psikolog A Kassandra Putranto, kasus video mesum yang beredar di internet merupakan sebuah fenomena di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Dari sudut pandang psikologi, perilaku mengabadikan berhubungan seksual melalui video ponsel merupakan bagian dari dorongan atau fantasi seksual seseorang.

"Semua ini berawal dari fantasi seksual. Semua orang pun memilikinya, tetapi tentu bervariasi dari sisi kuantitas maupun kualitas. Ada yang merasa suka, tetapi ada pula yang tidak suka sehingga tak perlu mengabadikannya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/6/2010).

Menurut Kassandra, bagi sebagian orang, aktivitas seksual yang dibumbui acara disorot kamera dapat menjadi kepuasan dan kesenangan tersendiri. Ini tak jauh berbeda dengan dorongan atau fantasi seksual lainnya. "Ini adalah salah satu bagian dari kesenangan," ungkapnya.

Dalam dua video mesum berdurasi singkat itu, aktor mirip Luna-Ariel tampak bergantian memegang ponsel untuk merekam aktivitas hubungan badan yang mereka lakukan. Bahkan, pada salah satu adegan, tampak aktor perempuan melakukan oral seks kepada pasangannya.

Dari sisi psikologi klinis, perilaku mengabadikan sendiri aktivitas seks bersama pasangan masih termasuk dalam batas yang normal. Menurut Kassandra, perilaku ini belum dapat dikategorikan sebagai penyimpangan atau kelainan seksual. Tetapi, dari sudut psikologi sosial tentu penilaiannya bisa berbeda karena ini berbenturan dengan moral, budaya, dan norma yang berlaku di Indonesia.

"Secara klinis ini dapat dikatakan masih wajar, tetapi secara psikologi sosial tentu melanggar," imbuhnya.

Beredarnya video mesum di internet, kata Kassandra, adalah bukti bahwa pengaruh budaya Barat kini sudah begitu kuat merasuk dalam kehidupan masyarakat. "Dulu kasus-kasus seperti ini tidak ada. Dengan segala kemudahan seperti sekarang ini, fantasi orang menjadi berkembang," ujarnya.

Tidak ada komentar: