VIVAnews - Tidak mendapatkan waktu tidur cukup tak hanya membahayakan kesehatan tapi juga bisa mempengaruhi kehidupan seksual pria. Sebuah studi mengungkapkan, pria yang mengalami masalah kurang tidur bisa menyebabkan produksi spermanya merosot.
Jumlah sperma pada pria yang mengalami kurang tidur lebih sedikit ketimbang kaum adam yang menjalani waktu tidur ideal sekitar 7-8 jam, seperti dikutip dari laman geniusbeauty.com.
Penelitian yang dilakukan Universitas Montreal di Kanada ini menunjukkan, kadar testosteron rendah dikaitkan dengan waktu tidur kurang pada pria. Pada usia 30 tahun, kadar testosteron pria mulai menurun sekitar 2 persen per tahun. Sedangkan di usia 40 tahun, kualitas tidur pria juga diketahui akan makin memburuk. Adanya gejala- gejala tersebut, akhirnya ilmuwan Kanada meneliti lebih jauh hubungan antara kedua faktor ini, tidur dan kadar testosteron pada pria.
Dalam laporannya, penulis studi menekankan, tidur berkualitas atau tidur nyenyak sangat penting untuk pemulihan kondisi tubuh. Pada pria muda, fase ini biasanya terjadi sampai dengan 20 persen dari waktu tidur total. Di usia 50 tahun, rata-rata pria hanya akan merasakan tidur nyenyak hanya 7 persen.
Para ilmuwan menjelaskan, pada pria muda sirkuit saraf yang berperan dalam aktivitas otak masih utuh. Dengan bertambahnya usia, kerusakan saraf mulai terjadi. Hal ini akan mengurangi tingkat testosteron dan menyebabkan kualitas tidur buruk. “Terapi hormonal bisa menjadi pilihan untuk mengatasi masalah ini,” kata peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar