VIVAnews – Banyak mitos yang berkembang seputar gangguan seksual pada pria atau masalah impotensi. Namun, agar tidak salah kaprah, Anda dan pasangan harus bisa membedakan antara fakta dan mitos.
Berikut ini beberapa mitos yang beredar di kalangan pria. Cari tahu faktanya di sini!
- Mitos : Impotensi terkait masalah psikologis
Fakta: Impotensi yang terkait masalah psikologis presentasenya kurang dari 20 persen. Penyakit seperti diabetes, jantung, darah tinggi, dan kanker prostat merupakan penyebab terbanyak impotensi. Stres, dan kehilangan percaya diri merupakan faktor sekunder penyebab impotensi.
- Mitos : ‘Pria sejati’ tidak pernah impoten
Fakta : Semua pria berusia di atas 30 tahun pernah mengalami impotensi setidaknya sekali dalam hidupnya. Hal itu menggambarkan lebih dari 150 juta pria di seluruh dunia pernah mengalami impotensi. Kemungkinan angka tersebut akan meningkat hingga 300 juta atau lebih.
Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan seorang pria untuk mempertahankan kemampuan ereksinya saat bercinta. Impotensi tidak terkait masalah libido, ketidakmampuan ejakulasi dan mencapai orgasme.
- Mitos : Impotensi adalah bagian dari penuaan
Fakta: Meskipun impotensi banyak dialami oleh pria berumur, tetapi rata-rata yang mengalami impotesi itu memiliki penyakit diabetes, darah tinggi, dan penyakit jantung. Jadi, penyebabnya bukanlah umur tetapi penyakit tertentu.
- Mitos : Impotensi tidak ada obatnya
Fakta: Dalam dunia pengobatan memang belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan impotensi secara permanen. Tetapi, sudah banyak terapi-terapi yang dapat diikuti oleh penderita impotensi. Dan, hasilnya, cukup efektif. Jadi, jangan hanya mengonsumsi obat, tetapi harus disertai dengan terapi. Pengobatan melalui oral juga semakin berkembang seperti viagra, perawatan melalui penyuntikan dan pompa vakum.
- Mitos : Impotensi hanya masalah pria
Fakta: Impotensi bukan hanya permasalahan pria. Sebagai pasangan, wanita juga harus membantu mengatasi masalah impotensi. Mulai dari menemani pasangan melakukan pengobatan hingga mengembalikan rasa percaya dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar